TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mempertemukan periset dan industri pangan dalam Forum Industri Pangan guna mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Direktur Inovasi Industri Ditjen Penguatan Inovasi Kemristekdikti Santoso Yudo Warsono mengatakan Forum Industri Pangan yang akan diselenggarakan pada 24 Mei 2017 itu bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diharapkan hasilnya dapat memperkuat kemandirian pangan nasional.
Baca: Para Dosen Malas, Kemenristekdikti: Penelitian Kita Minim se-ASEAN
Saat ditemui Jumat, 19 Mei 2017, Santoso mengatakan hilirisasi hasil riset dan inovasi memerlukan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak yang dikenal sebagai triple helix plus, yaitu "Academia, Business, dan Government, plus Community" (A-B-G-C) yang kemudian berkembang dengan bantuan media (M) menjadi konsep penta helix.
Baca: Danai 14.889 Riset, Kemenristekdikti Kucurkan Rp 1,395 T
Kolaborasi A-B-G-C-M dalam hilirisasi hasil riset dan inovasi, menurut dia, sangat diperlukan pada semua rantai nilai Industri Pangan yang terdiri atas produksi (on farm), pengolahan, manufaktur, distribusi atau tata niaga dan konsumen.
Perguruan tinggi dan lembaga riset (Academia) diharapkan dapat berkolaborasi dengan industri (Business) dan masyarakat (Community) dalam melakukan dan menghasilkan riset-riset yang sesuai kebutuhan industri didukung dengan berbagai platform media yang tersedia.
Meski demikian, ia mengatakan kolaborasi A-B-G-C-M tersebut juga memiliki tantangan seperti riset yang belum berorientasi atas kebutuhan pasar, hasil riset yang masih skala laboratorium yang memiliki nilai "Technology Readiness Level" (TRL) di bawah 4, termasuk kurangnya kepercayaan pelaku bisnis di Indonesia untuk memanfaatkan hasil riset dari perguruan tinggi dan lembaga riset.
Karena itu, ia berharap melalui forum yang segera digelar tersebut dapat dipetakan berbagai permasalahan hilirisasi hasil riset atau inovasi dan dihasilkan suatu model kolaborasi A-B-G-C-M yang sesuai yang dapat diterapkan pada berbagai tata kelola perguruan tinggi dan lembaga riset lainnya.
Pada tahap awal, menurut dia, forum ini akan mempertemukan para pihak terkait untuk membahas aspek orang, proses, informasi dan teknologi.
ANTARA
Berita terkait
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian
3 hari lalu
Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.
Baca SelengkapnyaRiset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian
43 hari lalu
Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.
Baca SelengkapnyaEkosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan
43 hari lalu
Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.
Baca SelengkapnyaPembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang
43 hari lalu
Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut
Baca SelengkapnyaDua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN
31 Januari 2024
Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.
Baca SelengkapnyaTinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri
29 Januari 2024
Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.
Baca SelengkapnyaJatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang
22 Januari 2024
Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.
Baca SelengkapnyaTerkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh
15 Januari 2024
Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.
Baca SelengkapnyaBRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi
28 Desember 2023
Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaRatih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek
18 Desember 2023
Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.
Baca Selengkapnya