Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Jakarta merupakan soko guru terbesar konsep smart city bagi kota lain di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena adanya pembangunan angkutan massal yang tinggal diintegrasikan menjadi satu sistem.
"Jakarta dengan adanya bus rapid transit, light rail transit, mass rapid transit adalah soko guru smart city," kata Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara dalam seminar smart city di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2017.
Budi Karya menuturkan pengembangan smart city di Jakarta bermula dari proyek yang sudah dikerjakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. BPTJ mengintegrasikan antara kereta api, LRT dan moda transportasi lainnya.
Menurut Budi Karya, kota-kota lain akan dipastikan juga integrasi smart city transportasinya seperti di Bandung. Dia menambahkan di Bandung sudah ada implementasi smart city tapi belum optimal, karena itulah dia berniat membangun LRT di sana.
"Kami akan bangun LRT di Bandung dan Surabaya, karena dia akan jadi core lalu lintas transportasi."
Ketika ditanyakan alasannya, Budi Karya menjawab karena transportasi digunakan secara sehari-hari. Bahkan di Jakarta sebagai contoh, sudah ada aplikasi tertentu yang jauh lebih maju dari yang pemerintah pikirkan. "Jadi transportasi sangat dibutuhkan," ujarnya.
Budi Karya melihat dengan adanya pembangunan LRT di kota-kota lain, secara otomatis akan membuat aplikasi-aplikasi yang menunjang smart city bisa dilakukan. "Baru kami akan ke kota lebih kecil (setelah itu)."
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.