Pembeli memilih udang vanamei (udang tambak putih) lokal di Pasar Cihapit, Bandung (17/10). Disinyalir udang vanamei dari China berkualitas rendah, masuk ke Indonesia agar bisa diekspor ke negara lain. Foto: TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Sorong-- PT Holi Mina Jaya (HMJ), perusahaan yang bergerak di bidang produksi udang di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, telah memunhi kebutuhan ekspor. Menurut Direktur PT HMJ Tanto Hermawan, sasaran ekspor itu antara lain ke Jepang, Singapura, Malaysia, dan Cina.
Selain pasar Asia, menurut Tanto, PT HMJ yang berlokasi di Teluk Bintuni tersebut juga melayani ekspor ke Eropa dan Amerika Serikar. Mempekerjakan 150 orang yang sebagian besar penduduk sekitar Kabupaten Teluk Bintuni.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengatakan, kehadiran perusahaan udang PT HMJ membantu pemerintah daerah dalam menyerap tenaga kerja lokal. Pemerintah berharap perusahaan ini dapat bersaing secara sehat dengan perusahaan lainya dan tidak menggunakan sistem monopoli di bidang perikanan laut.
"Kami juga berharap perusahaan dalam melakukan ekspor udang hasil produksinya dapat menggunakan merek Teluk Bintuni," ujar Petrus.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.