Anggota DPR Kritik Data Pangan Pemerintah  

Reporter

Selasa, 16 Mei 2017 18:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi mengkritik tak satunya data produksi pangan dan data konsumsi milik pemerintah. Dia melihat sering ada ketidaksesuaian data antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan dalam hal ini.

"Kementerian Pertanian, misalnya, selalu mengatakan produksi surplus, tapi Kementerian Perdagangan bilang produksi kurang di lapangan," kata Viva Yoga saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017.

Viva Yoga menuturkan Kementerian Pertanian, karena mengurus produksi, sering menyatakan beras dan jagung surplus, tapi Kementerian Perdagangan sering menyatakan produksi kurang sehingga memerlukan impor. Hal inilah yang menyebabkan perlunya menyelaraskan data antar-kementerian.

Baca: Menteri Amran Beberkan Strategi Penuhi Kebutuhan Pangan Jakarta

Data Badan Pusat Statistik, kata Viva Yoga, 80-85 persen menggunakan data sekunder yang berasal dari kementerian teknis, padahal di lapangan posisi kepala dinas dijadikan daya tawar di dalam pilkada. "Data sekunder itu tidak valid. Anda bupati, apa mungkin Anda katakan produksi padi turun," ujarnya.

Menurut Viva Yoga, data itu harus berasal dari satu pintu, tak boleh antar-kementerian memiliki datanya masing-masing. Dia melihat data milik BPS harus dijadikan acuan oleh pemerintah, tapi BPS sebagai lembaga harus diperkuat terlebih dahulu oleh pemerintah.

Simak: Menteri Perdagangan Jamin Stok Pangan Aman Menjelang Ramadan

Lebih lanjut, Viva Yoga menyatakan, harus ada koordinasi lebih baik lagi di antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Misalnya Kementerian Pertanian harus juga memikirkan konsumsi, tak hanya produksi, begitu pun sebaliknya untuk Kementerian Perdagangan.

Viva Yoga menjelaskan, kalau keselarasan dalam hal data itu penting, agar tak ada perbedaan kebijakan antar-pemerintah. "Agar tak menimbulkan kerugian bagi produsen dan konsumen sekaligus," ucapnya.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

6 jam lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

9 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

23 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

4 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

5 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya