Proyek Kereta Ringan Disarankan Menggunakan Skema KPBU  

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 15 Mei 2017 08:42 WIB

Ratusan kendaraan roda empat melintas disamping pengerjaan pembangunan jalur transportasi Light Rail Transit (kereta ringan) di sisi jalan tol Jagorawi, Kampung Makasar, Jakarta Timur, 29 Januari 2017. Pemerintah menyatakan proyek LRT ditargetkan pada maret 2019 siap beroperasi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh pemerintah kabupaten dan kota mengusulkan proyek di daerah mereka dikerjasamakan dengan swasta. Semula, proyek-proyek itu akan dibiayai menggunakan anggaran pemerintah pusat.

Baca: Proyek Kereta Ringan Akan Dapat Suntikan Tambahan PNM di 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji pemerintah pusat akan membantu daerah memuluskan proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Tujuh pemerintah daerah itu adalah Surabaya, Bandung, Tangerang, Makassar, Pekanbaru, Semarang, dan Sidoarjo. “Kami mencoba meyakinkan bahwa Kementerian Keuangan membantu seawal mungkin,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Ia menjelaskan pemerintah telah membentuk Kantor Bersama KPBU. Pusat informasi itu diisi oleh sejumlah kementerian dan lembaga lain, seperti Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah serta Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas. “Kami juga akan meminta tim memonitor,” katanya.

Sri Mulyani berharap proyek-proyek yang berhasil dibangun dengan skema KPBU dapat dijadikan contoh. “Kalau kita punya standar dari sisi proses, peraturan, dan kontraknya, proyek-proyek yang akan datang dari daerah lain akan lebih mudah,” ujarnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengusulkan proyek kereta ringan atau light rail transit di Surabaya dibangun dengan skema KPBU. Awalnya, dua proyek senilai Rp 3,8 triliun itu akan dianggarkan dalam APBN. Namun, karena selama dua tahun tak kunjung dianggarkan, Risma memutuskan menggunakan skema KPBU saja.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga mengusulkan proyek LRT Bandung koridor II dibangun dengan skema KPBU. “Koridor II itu mendesak karena menghubungkan kereta cepat Jakarta-Bandung. Kalau tidak ada ini, kereta cepat akan diresmikan di tengah sawah,” katanya.

Tangerang dan Makassar sama-sama mengusulkan proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) untuk dibangun dengan skema KPBU. PLTSa Tangerang senilai Rp 1,1 triliun tinggal menunggu kelengkapan dokumen outline business case (OBC). Sedangkan PLTSa Makassar masih dalam tahap penyusunan dokumen OBC.

Adapun Pekanbaru dan Semarang sama-sama mengusulkan proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) dibangun dengan skema KPBU. Dokumen OBC SPAM Pekanbaru telah rampung dan tinggal menunggu penugasan PDAM sebagai penanggung jawab proyek. Sedangkan SPAM Semarang Barat, yang nilai investasinya mencapai Rp 1 triliun, sebanyak 59 persen dananya akan dibiayai menggunakan skema KPBU sekitar Rp 612 miliar. “Desember 2017 target penandatanganan kontrak,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengusulkan proyek rumah sakit di Kecamatan Krian, Sidoarjo, dibangun dengan skema KPBU. Dokumen OBC rumah sakit tipe C ini telah rampung. Saiful kini tengah mengajukan fasilitas project development facility kepada pemerintah.

Pada akhir April lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan keterbatasan dana dan faktor ekonomi membuat belanja infrastruktur hingga 2019 dipangkas. Dana yang dialokasikan Rp 5.000 triliun dipotong Rp 300 triliun menjadi Rp 4.700 triliun.

Baca: KAI Andalkan Pinjaman Biayai Kereta Ringan Jakarta Bekasi

Dengan demikian, alokasi yang harus disediakan APBN senilai Rp 1.500 triliun. Badan usaha milik negara kebagian jatah Rp 1.175 triliun. Sisanya, Rp 2.025 triliun, harus didorong swasta dan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.

KHAIRUL ANAM| ANGELINA ANJAR SAWITRI


Berita terkait

Buku Biografi Sri Mulyani Diluncurkan Menjelang Akhir Jabatan, Ini Alasannya

29 menit lalu

Buku Biografi Sri Mulyani Diluncurkan Menjelang Akhir Jabatan, Ini Alasannya

Buku biografi Menteri Keuangan Sri Mulyani diluncurkan menjelang akhir jabatannya. Sebagai dokumentasi berbagai pemikiran mereformasi Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Teken Instrumen Multilateral OECD untuk Hindari Penggerusan Basis Pajak

58 menit lalu

Sri Mulyani Teken Instrumen Multilateral OECD untuk Hindari Penggerusan Basis Pajak

Sri Mulyanimenandatangani instrumen multilateral Subject to Tax Rule (STTR) bersama Sekjen OECD guna menghindari penggerusan basis pajak.

Baca Selengkapnya

PPN Tahun Depan Naik 12 Persen? Ketua Banggar DPR Sarankan Prabowo Membahasnya Lebih Dulu

11 jam lalu

PPN Tahun Depan Naik 12 Persen? Ketua Banggar DPR Sarankan Prabowo Membahasnya Lebih Dulu

PPN mulai 1 Januari 2015 naik 12 persen, sehingga Ketua Banggar DPR menyarankan pemerintahan Prabowo membahasnya karena pelemahan daya beli masyarakat

Baca Selengkapnya

Menkeu Pangkas Tarif Ekspor Kelapa Sawit, Pengusaha Berharap Industri Bisa Bangkit

15 jam lalu

Menkeu Pangkas Tarif Ekspor Kelapa Sawit, Pengusaha Berharap Industri Bisa Bangkit

Gapki berharap ekspor kelapa sawit dan produk turunannya bisa segera naik setelah pemerintah memangkas pungutan ekspor.

Baca Selengkapnya

Mumpung Pajak Gratis sampai Desember 2024 dan PPN Naik Jadi 12 Persen Tahun Depan, Waktunya Beli Rumah?

16 jam lalu

Mumpung Pajak Gratis sampai Desember 2024 dan PPN Naik Jadi 12 Persen Tahun Depan, Waktunya Beli Rumah?

Pemerintah menanggung Pajak Pertambahan Nilai untuk pembelian rumah atau PPN DTP hingga 31 Desember 2024, sebelum PPN naik jadi 12 persen tahun depan

Baca Selengkapnya

Jokowi Bongkar Penyebab Kebocoran Data NPWP: Karena Keteledoran Password

18 jam lalu

Jokowi Bongkar Penyebab Kebocoran Data NPWP: Karena Keteledoran Password

Jokowi buka suara terkait penyebab kebocoran data NPWP. Sebut karena ada keteledoran password.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kadin Munaslub Ungkit Penyelenggaraan Munas di Kendari, Jokowi Sebut Data NPWP Bocor karena Keteledoran

19 jam lalu

Terkini Bisnis: Kadin Munaslub Ungkit Penyelenggaraan Munas di Kendari, Jokowi Sebut Data NPWP Bocor karena Keteledoran

Kadin Indonesia versi Munaslub mengungkit keterlibatan Presiden Jokowi dan BIN saat Munas Kadin 2021 silam.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

23 jam lalu

Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

Tak tanggung-tanggung, di antara 6 juta data NPWP yang diretas, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Sri Mulyani sampai Menko Airlangga.

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Terhadap Ekonomi Diharapkan Positif

1 hari lalu

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Terhadap Ekonomi Diharapkan Positif

Sri Mulyani menanggapi langkah bank sentral Amerika Serikat atau The Fed untuk memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Ketua Banggar DPR Doakan Sri Mulyani Tetap di Pemerintahan, Ini Respons Menkeu

1 hari lalu

Ketua Banggar DPR Doakan Sri Mulyani Tetap di Pemerintahan, Ini Respons Menkeu

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mendoakan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya