RI-Cina Bahas Kerjasama Ekonomi, Ini Salah Satunya

Reporter

Senin, 15 Mei 2017 08:20 WIB

REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah membahas sejumlah kerja sama ekonomi dengan pelaku bisnis asal China maupun pejabat organisasi internasional dalam memperkuat hubungan yang saling menguntungkan. Jokowi telah menerima pimpinan perusahaan Shanghai Electric Co Ltd dan Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde di sela kunjungan kerjanya ke China.

Baca: Jokowi Kaget Jumlah Masjid di Cina Mencapai 23 Ribu Unit


"Satu hal yang menarik dari apa yang disampaikan oleh Shanghai Electric adalah keinginan mereka untuk membangun industri komponen yaitu komponen listrik di Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ditemui di Hotel Conrad, Beijing, Minggu, 14 Mei 2017, malam.

Baca: Bertemu PM Polandia, Jokowi Ajak Kerja Sama Bidang Maritim

Retno menjelaskan perusahaan di bidang produk perlengkapan listrik itu, ingin memperkuat bisnisnya yang sudah ada di Indonesia. Shanghai Electric ingin membangun pabrik komponen kelistrikan di Indonesia yang memproduksi antara lain kabel transmisi atau pun sakelar dan perlengkapan listrik lain.

Baca: Indonesia Siap Dongkrak Ekspor CPO ke Cina

Saat berdiskusi dengan Direktur Eksekutif IMF, Jokowi dan Lagarde membahas rencana pertemuan tahunan IMF dan World Bank pada Oktober 2018. Selain itu, Jokowi bersama Lagarde juga membahas pertemuan khusus dengan negara ASEAN yang direncanakan terselenggara pada Februari 2018.

Menurut Retno, dalam 50 tahun usia ASEAN, tidak banyak orang yang melihat bahwa perhimpunan itu berhasil mengembangkan ekosistem bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan.

"Dan itu juga sangat diakui oleh Managing Director dari IMF dan kita mengatakan bahwa keberhasilan ASEAN dalam menciptakan ekosistem yang damai, stabil dan sejahtera ini bagaimana kita bisa mencontohkan untuk kawasan-kawasan lain," ujar Retno.

Pertemuan bilateral Jokowi bersama Lagarde juga membahas tentang kegiatan yang bersifat sosial dan dapat mempromosikan Indonesia oleh IMF. Presiden Jokowi tengah menghadiri KTT Belt and Road Forum di Beijing pada 14-15 Mei 2017 yang membahas kerja sama infrastruktur dan ekonomi.

Dalam pertemuannya dengan Presiden RRT Xi Jinping, kedua Kepala Negara itu juga menyaksikan penandatanganan tiga dokumen kerja sama di bidang peningkatan kerja sama luar negeri, investasi dan infrastruktur transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung.


ANTARA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

7 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya