Saham-Saham Ini Diproyeksi Melesat Setiap Ramadan

Reporter

Minggu, 14 Mei 2017 22:14 WIB

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, 31 Maret 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Emiten yang bergerak di sektor makanan minuman (mamin) dan perdagangan eceran masih menjadi primadona untuk ditransaksikan selama bulan ramadan tahun ini. Pada tahun lalu, dalam periode tersebut, kedua sektor ini sebagian besar mencatatkan penaikan harga saham.


Peluang tersebut, tentu saja layak untuk dimanfaatkan, sehingga pelaku pasar pun bisa mendapatkan ‘tunjangan hari raya’ dari penaikan harga saham di kedua sektor itu selama bulan ramadan.


William Surya Wijaya Vice President of Research PT Indosurya Mandiri Sekuritas mengatakan saham barang-barang konsumsi, ritel dan telekomunikasi akan lebih menarik bagi investor.


"Biasanya kinerja sektor konsumsi naik di musim-musim seperti itu (Lebaran)," ungkapnya,kutip di laman bisnis.com, Ahad 14 Mei 2017.

Baca: Meski Indeks Saham Melemah, Net Buy Asing Capai Rp 418,14 Miliar


William merekomendasikan saham INDF, ICBP, UNVR dan MAPI yang layak dikoleksi menjelang Lebaran. Aktivitas konsumsi masyarakat jelang Lebaran, katanya, selalu meningkat.


Advertising
Advertising

Peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Lebaran akan terlihat dari meningkatnya kinerja penjualan triwulan. Menurutnya, pembaikan kinerja dari efek musiman itu juga bakal mengkerek harga saham emiten-emiten peritel dan consumer goods.


Selain itu, William juga merekomendasikan saham-saham yang bergerak di bidang telekomunikasi dan infrastruktur. Dia menilai sektor infrastrutur sangat berkaitan dengan telekomunikasi, khususnya bila ingin meraih return yang menarik pada jangka panjang.

Baca: Penambahan Galeri Investasi Dongkrak Jumlah Investor


Adapun rekomendasi saham dari sektor telekomunikasi dan infraatruktur adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR).


Dia menilai di era digital, masyarakat yang dulu mengirimkan surat dan kartu pos untuk keluarga yang jauh, kini cukup mengirim pesan singkat dan berkomunikasi via suara serta visual. Menurutnya, aktivitas itu juga akan menyumbang kinerja yang baik bagi emiten telekomunikasi.


Kepala Riset Bahana Sekuritas Harry Su menjelaskan, selama bulan Ramadan konsumsi rokok cenderung turun karena puasa. Pada bulan Ramadan, maskapai penerbangan juga cenderung turun, tetapi otomotif dan transportasi akan naik karena penggunaan untuk pulang kampung.


Dia menilai karena lebaran maka biasanya retail akan naik banyak karena banyaknya orang berbelanja. Selain itu, telekomunikasi juga akan meningkat karena penggunaan data juga naik.


Namun, untuk maskapai penerbangan meski akan meningkat karena libur tetapi biaya bahan bakar saat ini tengah tinggi sehingga earning juga akan terdampak.


“Secara overall, kami melihat kuartal II/2017 pertumbuhan earning dan GDP akan meningkat karena aktivitas lebaran,” katanya, Jumat 12 Mei 2017.


Senior Analyst Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengungkapkan harga saham-saham makanan olahan juga menarik untuk dilirik oleh pelaku pasar selama ramadan.


Dia menilai saham ritel tidak seramai makanan minuman serta maanan olahan saat bulan ramadan. “Mungkin karena puasa ramadan identik dengan peningkatan konsumsi makanan daripada belanja konsumsi pakaian dan barang lainnya,” katanya, Minggu (14/5/2017).


Analis First Asia Capital David Sutyanto mengungkapkan saham-saham yang selalu diburu menjelang bulan puasa berasal dari sektor ritel dan consumer goods. Menurutnya, meningkatnya konsumsi masyarakat hingga dua kali lipat berpotensi mempengaruhi kinerja saham sektor tersebut.


Untuk emiten dari sektor ritel, David merekomendasikan, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS), PT Matahari Departmen Store Tbk. (LPPF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS). Sementara itu, saham emiten barang-barang konsumsi yang layak diperhatikan yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR).


"Saham yang diburu dari ritel dan consumer goods, karena konsumsi naik dua kali lipat. Jadi kinerja emiten sektor akan berpengaruh juga," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Jumat 12 Mei 2017.


Selain itu,, emiten-emiten sektor ini juga akan mempromosikan brand yang dimiliki saat puasa. Selain kedua sektor di atas, David juga memproyeksikan sektor otomotif juga akan terkena imbas positif seperti PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO).




BISNIS

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

21 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

27 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

58 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya