Investasi Sektor Hulu Turun, Eksplorasi Cadangan Migas Menyusut

Kamis, 11 Mei 2017 14:08 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Indonesian Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong, mengatakan penurunan investasi di sektor hulu membuat kegiatan eksplorasi cadangan migas baru menyusut. Sepanjang tahun lalu total jumlah wilayah kerja eksplorasi sebanyak 199 wilayah atau turun dibandingkan pada 2013 mencapai 238 wilayah. Adapun sebanyak 37 wilayah di antaranya sedang dalam proses pengakhiran kontrak.

Marjolijn mengatakan investasi eksplorasi pun menurun di 2016. “Nilai investasi eksplorasi turun dari US$ 1,4 miliar di 2014 menjadi US$ 0,1 miliar di 2016,” katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu, 10 Mei 2017.

Saat ini, kegiatan eksplorasi migas di Indonesia mulai bergeser dari lapangan onshore ke daerah lepas pantai dan laut dalam (offshore). Marjolijn mengatakan sebagian besar potensi cadangan migas itu belum tereksplorasi. Padahal dalam tiga tahun terakhir wilayah kerja migas offshore selalu mendominasi lelang pemerintah.

Direktur IPA lainnya, Tumbur Parlindungan menyayangkan penurunan nilai investasi tersebut. Pasalnya, sektor hulu minyak dan gas (migas) selama ini memiliki efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Tumbur mencontohkan setiap investasi di sektor hulu migas sebesar US$ 1 juta bisa menciptakan nilai tambah sebesar US$ 1,6 juta. Investasi sebesar itu juga bisa menciptakan lapangan kerja untuk 100 orang.

Bila setiap US$ 1 juta investasi masuk ke hulu migas, kata Tumbur, pendapatan domestik bruto Indonesia bisa bertambah US$ 0,7 juta. "Sektor ini merupakan salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi nasional," katanya. PDB hulu migas pada 2016 tercatat mencapai US$ 23,7 miliar pada 2016 atau 3,3 persen terhadap PDB.

Namun investasi di sektor hulu migas justru menurun. Pada 2016, investasi menurun 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilainya menurun dari US$ 15,34 miliar menjadi US$ 11,15 miliar.

Direktur IPA, Michael Putra, mengatakan penurunan investasi hulu migas berdampak kepada perekonomian daerah penghasil migas. Salah satu yang paling terasa adalah besaran kontribusi dana bagi hasil kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Empat Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi 1 Juta Barel

11 Oktober 2019

Empat Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi 1 Juta Barel

SKK Migas menargetkan produksi migas 1 juta barel per hari pada 2030.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Membaik, Produsen Gelontorkan Investasi

10 Januari 2018

Harga Minyak Dunia Membaik, Produsen Gelontorkan Investasi

Produsen minyak dan gas bumi kelas dunia menyambut perbaikan harga Minyak Dunia dengan menggenjot investasi.

Baca Selengkapnya

ESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah

9 Januari 2018

ESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan produksi minyak bumi pada tahun ini sulit bertambah.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tetap Operasikan Blok Mahakam Tanpa Total  

29 Agustus 2017

Pertamina Tetap Operasikan Blok Mahakam Tanpa Total  

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman menyatakan Pertamina harus siap menjalankan operasi, baik dengan Total maupun tanpa Total.

Baca Selengkapnya

Pertamina EP Tambah Produksi Minyak

28 Agustus 2017

Pertamina EP Tambah Produksi Minyak

Target produksi Pertamina EP belum terpenuhi karena pemboran
akhir tahun lalu tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Bor Sumur Baru, Pertamina Tarakan Siapkan US$ 24 Juta

31 Juli 2017

Bor Sumur Baru, Pertamina Tarakan Siapkan US$ 24 Juta

Pengeboran di aera Sembakung dan Tarakan akan dilakukan pada September 2017. Produksi migas Blok Tarakan ditargetkan 2.700 barrel of oil per day.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cari Pembeli Gas Produksi Blok Masela  

30 Juli 2017

Pemerintah Cari Pembeli Gas Produksi Blok Masela  

Menurut pemerintah, saat ini ada beberapa calon pembeli gas produksi Blok Masela. Selain gas, pembeli diharapkan dapat memproduksi pupuk.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tawarkan Pengelolaan Blok East Natuna ke Investor

30 Juli 2017

Pemerintah Tawarkan Pengelolaan Blok East Natuna ke Investor

Penawaran itu dilakukan menyusul mundurnya salah satu kontraktor Blok East
Natuna, Exxon, dari konsorsium pengelola ladang migas.

Baca Selengkapnya

Arcandra Ingin Pengelola Baru Blok Rokan Bisa Beri Nilai Tambah  

30 Juli 2017

Arcandra Ingin Pengelola Baru Blok Rokan Bisa Beri Nilai Tambah  

Kontrak pengelolaan PT Chevron atas Blok Rokan berakhir pada 2021. Namun hingga kini, Cevron belum memberikan kepastian untuk meneruskannya.

Baca Selengkapnya

Pertamina : Kerja Sama Blok Tuban dengan Petrochina Berhenti

20 Juli 2017

Pertamina : Kerja Sama Blok Tuban dengan Petrochina Berhenti

PT Pertamina Hulu Energi tidak melanjutkan kerja sama
pengelolaan Blok Tuban di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya