Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur Papua Lukas Enembe meninjau Gardu Induk Waena - Sentani berkapasitas 20 mega volt ampere di Kabupaten Sentani, Papua, 17 Oktober 2016. Aditya Budiman/Tempo
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Jayapura di Distrik Muara Tani, Jayapura, Papua. Pembangkit itu nantinya akan menambah pasokan listrik sebesar 50 megawatt (MW). Presiden Joko Widodo yang meletakkan batu pertama untuk mengawali proses pembangunan.
Jokowi menilai kurangnya pasokan listrik di daerah masih menjadi persoalan, khususnya di kawasan timur Indonesia. "Ini memang fakta yang kita hadapi," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 10 Mei 2017. Karena itu, Jokowi terus mendorong kementerian terkait dan PLN untuk memenuhi kekurangan pasokan.
Penambahan pasokan listrik di Jayapura tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan warga. Jokowi menyatakan kehadiran PLTMG juga dalam rangka menyiapkan infrastruktur untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional di Papua pada 2020.
"Sekarang venue (tempat) penyelenggaraan sedang dibangun. Namun sudah dihitung bahwa listriknya masih kurang," katanya.
Jokowi menyebutkan jumlah pasokan listrik di Papua dan Papua Barat saat ini 280 MW. Dua tahun mendatang, pemerintah menargetkan jumlah pasokan naik menjadi 730 MW. "Sudah lebih dari dua kali lipat. Kami mengharapkan sudah tidak ada kekurangan listrik lagi di sini," ucapnya.
Lebih lanjut, pemerintah juga memperhatikan kebutuhan listrik bagi desa-desa di pelosok Papua. Jokowi menginstruksikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengoptimalkan bahan bakar gas sebagai pasokan listrik.
Pemerintah ingin penggunaan energi terbarukan menjadi pilihan, termasuk di Papua. "Jangan semuanya batu bara. Harus ada pembangkit listrik pemakai gas, tenaga mikrohidro, matahari," tuturnya.