Tolak Kenaikan TDL, Ribuan Buruh KSPI Akan Gelar Aksi 105 Watt  

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 12:50 WIB

Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan di Jakarta, 30 November 2015. Tarif listrik pelanggan rumah tangga berdaya 1.300 VA dan 2.200 VA pada Desember 2015 akan mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana menggelar aksi penolakan terhadap kenaikan tarif dasar listrik (TDL) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan aksi tersebut dinamai Aksi 105 watt.

Baca: PLN Mulai Naikkan Tarif Listrik Pelanggan 900 VA

Aksi itu digelar lantaran buruh menilai pemerintah tidak sensitif terhadap beban masyarakat. Terlebih, kenaikan tarif dasar listrik tersebut dilakukan menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Kenaikan tarif listrik dinilai tidak tepat karena berbarengan harga bahan pokok yang diprediksi akan melambung tinggi.

“Pemerintah tidak bisa mengendalikan harga (bahan makanan), seperti bawang putih, minyak goreng, daging. Lalu ditambah dengan kenaikan tarif dasar listrik, maka beban masyarakat akan semakin berat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Mei 2017.

Menurut Iqbal, kenaikan harga listrik akan berdampak terhadap penurunan daya beli buruh hingga 20 persen. Jika berbarengan dengan kenaikan harga bahan pokok, Iqbal memprediksi daya beli masyarakat akan semakin menurun hingga 30 persen. Selain itu, Iqbal mengatakan gaji buruh tidak mencukupi jika harus menghadapi kenaikan tarif dasar listrik.

“Dengan demikian, gaji buruh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sebulan sehingga harus berutang. Ibaratnya, gali lubang tutup lubang," katanya.

Iqbal menuturkan tunjangan hari raya (THR) juga belum tentu menutupi kebutuhan hari raya. Apalagi bagi mereka yang berencana mudik atau pulang kampung karena ditambah untuk biaya transportasi. Menurut Iqbal, situasi tersebut akan semakin mempersulit kaum buruh. Karena itu, Iqbal menilai keputusan kenaikan harga listrik sangat tidak masuk akal. Sebab, kata dia, hal itu hanya untuk menutupi defisit anggaran Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terus merugi.

"Ketimbang hanya menaikkan harga listrik seperti rentenir terhadap rakyat kecil dan buruh, mestinya PLN melakukan langkah-langkah efisiensi," ucapnya.

Simak: May Day, Buruh Tolak Kenaikan Tarif Listrik

Adapun aksi 10 Mei nanti akan digelar di beberapa kota besar. Aksi tersebut diharapkan bisa menjadi rangkaian aksi perjuangan kaum buruh dan mahasiswa dengan membawa tuntutan tolak kenaikan harga tarif dasar listrik 900 VA. Selain itu, mereka akan menuntut penghapusan tenaga kerja outsourcing, pemagangan, serta menolak upah murah.

LARISSA HUDA

Berita terkait

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

12 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

12 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

15 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

21 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

28 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

28 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

28 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

28 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

30 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

41 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.

Baca Selengkapnya