Mandiri Online Diduga Diretas, BI Gelar Investigasi  

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 8 Mei 2017 17:04 WIB

Kantor pusat Bank Mandiri. REUTERS/Iqro Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng BI telah memanggil PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyusul adanya masalah pada aplikasi Mandiri Online akhir pekan lalu. BI telah meminta laporan secara lengkap mengenai permasalahan itu.

Baca: Bank Mandiri: Layanan Online Sudah Pulih, Saldo ...

"Itu akan kami tindak lanjuti, akan kami teliti bersama antara Bank Mandiri dan BI," ujar Sugeng saat ditemui di kompleks BI, Jakarta, Senin, 8 Mei 2017.

Menurut Sugeng, tim dari Bank Mandiri dan BI telah bergerak untuk mencari penyebab gangguan pada aplikasi Mandiri Online, yang baru diluncurkan Maret lalu. "Dalam waktu dekat, mudah-mudahan kami bisa menemukan permasalahannya. Kami masih mencari tahu yang lebih detail," tuturnya.

Akhir pekan lalu, aplikasi Mandiri Online sempat dihentikan karena mengalami gangguan. Menurut Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, aplikasi tersebut sudah normal kembali. Kekeliruan jumlah saldo nasabah pun telah dikoreksi.

Baca: Kuartal I 2017, Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 4,1...

Rohan mengatakan gangguan tersebut disebabkan oleh corrupt system pada Mandiri Online. Gangguan itu menyebabkan terjadinya transaksi yang seolah-olah dilakukan nasabah dan menarik dana nasabah. Akibatnya, jumlah saldo tabungan milik nasabah berbeda.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya