Resolusi Sawit Uni Eropa Dipastikan Tak Ganggu Perdagangan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 5 Mei 2017 23:01 WIB

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Resolusi sawit yang dikeluarkan Parlemen Uni Eropa dinilai tidak mengganggu perdagangan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia ke Benua Biru.

"Mengenai resolusi yang ada di Parlemen Uni Eropa itu kita minta klarifikasi, ternyata ini adalah statement politis dan tidak menggangu perdagangan kelapa sawit antara Indonesia dan Eropa," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017.

Airlangga menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend di Gedung Kemenperin.

Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin Harjanto yang menemani Menperin menambahkan, pihak Uni Eropa memang akan melakukan studi mengenai deforestasi.

Dalam hal ini, pemerintah minta agar Uni Eropa melihat Indonesia sebagai negara archipelago yang terdiri dari banyak kepulauan.

"Jadi, pendekatannya harusnya melihat bahwa Indonesia dalam konteks climate change, Indonesia 70 persen wilayah laut, kita kan juga menyumbangkan oksigen yang cukup banyak untuk dunia," papar Harjanto.

Pada kesempatan tersebut, Harjanto juga menyampaikan bahwa Airlangga meminta adanya premium price atas produk kayu Indonesia yang sudah bersertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu atau (SVLK).

Pasalnya, sejauh ini Indonesia belum melihat adanya keuntungan untuk industri dalam negeri berbasis kayu yang memiliki sertifikat SVLK dan menjual produknya ke Eropa.

"Jadi, antara negara yang menerapkan sustainable terhadap forest dengan negara yang tidak, sama saja treatmentnya. Sehingga, ke depan kita ingin ada premium price dari produk produk kita sehingga kita bisa lebih bersaing," papar Harjanto.

Diketahui, Parlemen Uni Eropa mengeluarkan laporan berjudul On Palm Oil and Deforestation of Rainforests yang salah satunya menuding bahwa berkurangnya hutan (deforestasi) global disebabkan oleh peningkatan produksi dan konsumsi komoditi pertanian, salah satunya kelapa sawit.

Hal itu dinilai sebagai pemicu pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.

Dokumen Parlemen Uni Eropa juga menyebutkan, kebakaran lahan di Indonesia biasanya hasil dari pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.

Sekitar 52 persen dari kebakaran hutan di Indonesia pada tahun 2015 tulis dokumen itu, terjadi di lahan gambut yang kaya karbon. Akibatnya, 69 juta orang menghirup polusi udara yang tidak sehat.

ANTARA

Berita terkait

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

34 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

36 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

43 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

43 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

45 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

45 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

54 hari lalu

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

55 hari lalu

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

56 hari lalu

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN

57 hari lalu

Prabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN

Prabowo Subianto mengatakan siap membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman kelapa sawit, hingga singkong

Baca Selengkapnya