Dongkrak PDB Perikanan, Menteri Susi Tempuh Langkah Ini  

Reporter

Kamis, 4 Mei 2017 20:07 WIB

Suasana transaksi tempat pelelangan ikan Muara Angke, Jakarta, Rabu (6/2). Di tempat ini masyarakat dapat membeli beragam pilihan hasil tangkapan laut dan budidaya air tawar dengan harga lebih murah. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan produk domestik bruto perikanan sesungguhnya melampaui angka yang terekam saat ini. Sayangnya, aktivitas illegal fishing membuat produksi perikanan tidak tercatat dengan baik.

Keterangan Susi itu menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai potensi kelautan dan perikanan di sela-sela Rakornas Bidang Kemaritiman 2017 di Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.

Dia berharap program Satu Data yang bakal direalisasi KKP tahun ini bisa menggambarkan PDB perikanan mendekati realitas. Program itu antara lain dilakukan dengan mencatat seluruh hasil tangkapan di tempat pelelangan ikan, lalu dilaporkan secara real-time ke KKP. “Kami mau mencatat semua agar reported dan regulated,” kata Susi secara terpisah.

Baca:
Soal Vonis Ahok, Amien Rais: Kalau Main-main, Bahaya
Gelar Aksi 5 Mei 2017, GNPF MUI Beberkan Tuntutannya
Marissa Haque Sebut Chico Hakim Ganteng, Tapi Kalah Bercinta

Badan Pusat Statistik mencatat PDB perikanan tahun lalu Rp 317,1 triliun alias hanya menyumbang 2,6 persen terhadap PDB nasional. Di sisi lain, KKP tahun ini memasang target fantastis, yakni Rp 900 triliun.

Selain pencatatan dengan benar, konsumsi ikan akan ditingkatkan dari 36 kg per kapita per tahun menjadi 41 kg per kapita per tahun. Di samping itu, pelarangan alih muatan kapal ikan di tengah laut (transshipment) ilegal akan merekam data ekspor perikanan lebih baik.

Dengan langkah itu, Susi yakin PDB perikanan Rp 1.900 triliun seperti yang diminta Presiden bisa dicapai 2018. “Mudah-mudahan tahun depan kalau tidak banyak yang ilegal. Persoalannya, di kita banyak barang ilegal keluar-masuk,” ujarnya.

Presiden Jokowi dalam Rakornas Bidang Kemaritiman mengemukakan Indonesia belum fokus menggarap sektor kelautan dan perikanan yang memiliki nilai hingga US$ 1,33 triliun atau Rp 19.000 triliun.

Dengan potensi sebesar itu, Kepala Negara berharap minimal 10 persen dari potensi itu bisa digarap dengan mengusahakan aktivitas yang lebih bernilai tambah ketimbang perikanan tangkap, misalnya budi daya laut (marikultur).

BISNIS.COM



Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

18 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

58 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun

1 Desember 2023

Penyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun

Penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) terus marak terjadi ke negara Vietnam melalui Singapura.

Baca Selengkapnya