Dukung Swastanisasi, Kalla Sebut KIR Saat Ini Hanya Formalitas

Reporter

Editor

Setiawan

Selasa, 2 Mei 2017 15:54 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) didampingi CEO Hiba Group Jacobus Irawan (kiri) meninjau pelaksanaan uji coba Pengujian Kendaraan Bermotor (KIR) usai meresmikan fasilitas Uji KIR swasta, di PT Hibaindo Armada Motor, Jakarta, 14 Februari 2017 ANTARA/Risky Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut baik rencana swastanisasi uji KIR oleh Kementerian Perhubungan. Kalla menyatakan selama ini uji KIR hanya dilakukan sekedar formalitas saja.

"Mobil makin banyak, tetapi tempat KIR itu sepertinya kan itu-itu saja jumlahnya dan tidak ramai. Artinya banyak KIR untuk formalitas saja," kata Kalla, Selasa, 2 Mei 2017, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.

Baca: Menteri Budi Minta Angkot Digratiskan di Uji Kir Swasta

Kalla mengatakan swastanisasi KIR sebenarnya bukan wacana baru. Dia mendukung swastanisasi karena dianggap positif, yakni harus ada penguji yang tersertifikasi. Ini bisa dilakukan pada bengkel-bengkel yang tersertifikasi atau pihak swasta yang membuat pengujuan KIR independen.

Meski mengaku belum tahu rencana swastanisasi yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan, Kalla mengatakan banyak negara yang ada KIR independen ataupun bengkel yang tersertifikasi. "Dia samalah dengan notaris, atau seperti pengujian lainnya. Selama ada aturannya, yang disertifikasi, yang disumpah orangnya, yang bertanda tangan," katanya.

Ketentuan tersebut dilakukan karena uji KIR berakibat ke publik. Swastanisasi KIR ini dianggap lebih baik dibanding jika dilakukan pemerintah. "Lebih baik dari pada uji KIR pemerintah, karena lebih banyak formalitasnya saja. Itu hanya kertasnya saja."

Direktur Angkutan dan Multimoda Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Cucu Mulyana, mengatakan swastanisasi uji KIR segera diluncurkan di pertengahan Mei. Maraknya kecelakaan dan yang terbaru kecelakaan bus pariwisata di Puncak menunjukkan bahwa kebutuhan swastanisasi uji KIR ini semakin mendesak."Swastanisasi uji KIR urgensinya nyata dengan adanya kejadian seperti kemarin," katanya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin, 1 Mei 2017.

Baca: Kecelakaan di Puncak, Ada Keganjilan di Kartu Uji Kir Bus Kitrans

Cucu Mulyana menuturkan Kementerian Perhubungan sedang melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, terutama dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan. Koordinasi dengan Kementerian Keuangan berkaitan dengan
mekanisme pelaksanaan swastanisasi uji KIR itu.

Menurut Cucu Mulyana, kementerian akan memberikan rekomendasi agar bengkel-bengkel milik agen pemegang merek (APM) bisa melakukan uji KIR itu. "Kami perkirakan pertengahan Mei bisa dilaksanakan," ucapnya.

Meski hanya tinggal dua minggu lagi, Cucu menjelaskan proses ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Kecelakaan bus pariwisata, mendorong Kementerian ingin melakukan percepatan swastanisasi uji KIR tersebut.

Simak: Ini Prosedur Uji Kendaraan Bermotor di Dealer Hino

Cucu mengungkapkan nantinya bengkel-bengkel resmi milik APM di seluruh Indonesia bisa melakukan uji KIR kepada seluruh kendaraan. Bukan hanya kendaraan pribadi, tapi juga kendaraan umum. "Rapat dengan Gaikindo terus kami laksanakan soal itu."

AMIRULLAH SUHADA | DIKO OKTARA

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

15 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

16 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

23 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

2 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

5 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya