1,7 Juta Hektare Hutan Produksi Dikuasai 129 Perusahaan

Reporter

Selasa, 2 Mei 2017 15:38 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil menandatangani nota kesepahaman percepatan sertifikasi aset tanah Kemhan dan TNI, di gedung Kemhan, Jakarta Pusat, 31 Maret 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Lima ribu persil sertifikat dibagi-bagikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada warga empat desa di Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Penyerahan itu dilakukan simbolis saat Peringatan 50 Tahun Agraria Nasional di Istana Bogor pada 21 Oktober 2010. Lahan seluas 284,12 hektare diberikan kepada 5.141 keluarga di Desa Caruy, Sidasari, Kutasari, dan Mekarsari.

Sepuluh hari kemudian, saat peringatan 100 hari pemerintahan SBY-Boediono, 32,7 hektare lahan dibagikan kepada 144 keluarga di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. “Kasus Cilacap merupakan land reform terbesar di era reformasi,” demikian bunyi keterangan resmi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Cilacap, seperti dikutip situs BPN.
Badan Pertanahan Nasional--kini Kementerian Agraria dan Tata Ruang --menyebutkan redistribusi lahan di Cilacap itu menyelesaikan sengketa tanah antara masyarakat dan PT Rumpun Sari Antan, yang sudah berlangsung 20 tahun.

Baca: Reformasi Agraria, 135 Koperasi Dapat Redistribusi Lahan

Namun pelaksanaan reforma agraria di masa itu dinilai masih menyisakan persoalan. Iwan Nurdin dari Dewan Nasional Konsorsium Pembaruan Agraria menyebutkan pembagian lahan di Cilacap banyak tidak tepat sasaran. “Perantau, buruh, bahkan camat dimasukkan sebagai penerima redistribusi tanah,” ujarnya, seperti dikutip di majalah Tempo, edisi 1 Mei 2017. Buktinya, kata dia, tanah-tanah obyek reformasi agraria yang sudah disertifikasi malah dijual.

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria Dewi Kartika menerima laporan ada satu nama mendapatkan lima sertifikat tanah di Cilacap. Hal itu akibat peran serikat tani diamputasi, sementara pemerintah hanya mengandalkan masukan dari kepala desa atas persetujuan BPN. “Prosesnya top-down,” ujarnya.

Baca: Atasi Kesenjangan, 21,7 Juta Hektare Lahan Akan Diredistribusi

Dewi menilai reforma agraria zaman Presiden Yudhoyono gagal. Salah satu sebabnya, reformasi agraria dipersempit sekadar sertifikasi tanah. Sejumlah agenda terhambat karena ego sektoral. Apalagi saat itu BPN belum menjadi kementerian. Sampai akhir periode pemerintahannya, Presiden Yudhoyono tak kunjung menandatangani Peraturan Pemerintah tentang Reforma Agraria sebagai payung hukum.

Pemerintah Joko Widodo menghadapi masalah serupa. Menurut Dewi, peraturan presiden mengenai land reform yang dijanjikan Jokowi tak terealisasi hingga setengah periode pemerintahannya. Kabar baiknya, BPN telah berubah status menjadi kementerian. Pelaksanaan program reforma agraria dikoordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian. “Tim Kementerian Koordinator Perekonomian memverifikasi ketersediaan lahan,” kata anggota penasihat kebijakan dan tim asistensi Kementerian Perekonomian, Lin Che Wei.

Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Nur Fauzi Rachman mewanti-wanti agar pelaksanaan redistribusi untuk hutan produksi yang akan dikonversi (HPK) tak salah sasaran seperti sebelumnya. Bukannya ke petani dan masyarakat di kawasan hutan, hak kelola malah diberikan kepada pengusaha sawit. Ia mencatat, sepanjang 2011-2014, sebanyak 1,7 juta hektare hutan HPK dikuasai 129 perusahaan. “Menurut saya, ini mengerikan,” ujarnya. Sementara itu, banyak yang mengira lahan reforma agraria 9 juta hektare yang dijanjikan pada era itu masih tersedia.

Kepala BPN 2005-2010 Joyo Winoto tak merespons telepon dan pesan singkat yang dikirimkan Tempo. Adapun Menteri Kehutanan era SBY-Boediono, Zulkifli Hasan, enggan menanggapi maraknya pelanggaran izin pengelolaan hutan saat ia menjabat. “Kalau mau bicara pelanggaran, silakan. Tapi tidak menyelesaikan persoalan rakyat,” ujarnya kepada Tempo, Jumat pekan lalu.

Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu, perusahaan perkebunan yang sudah habis masa izinnya akan diambil alih pemerintah. Setelah itu pengelolaan dibagi dua. Dia mengusulkan perusahaan hanya mendapatkan 50 persen dan selebihnya untuk masyarakat.

ABDUL MALIK | AYU PRIMA SANDI | AGUS SUPRIYANTO


Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

32 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

22 Februari 2024

AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

Walhi mengatakan pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN semakin menunjukkan bahwa mekanisme pengangkatan menteri di RI masih jauh dari harapan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

24 Desember 2023

Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

Cawapres Mahfud MD menyebut land reform bukan sekadar bagi-bagi sertifikat tanah. Apa itu land reform, bagaimana penerapannya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya