Para petugas derek Jasa Marga, turun kejalan saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor Jasa Marga Tol Tangerang-Jakarta, Kebon Nanas, Banten, 4 November 2014. Mereka menuntut pengusutan dugaan korupsi di PT Jasa Marga. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Bogor- PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana melakukan sekuritisasi aset dalam rangka menggalang dana. Saat ini, sekuritisasi aset tersebut tengah disiapkan. Namun, Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan bahwa Jasa Marga baru akan merealisasikannya dua bulan lagi.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Pontas Tambunan mengatakan, sekuritisasi aset Jasa Marga baru akan dilakukan pada Mei atau Juni. Karena merupakan hal yang baru di Indonesia, banyak persiapan yang mesti dilakukan.
"Sekuritisasi aset kan termasuk baru. Jadi nggak bisa langsung cepet di-launching. (Investor) yang masuk ke situ masih sedikit," kata Pontas dalam media gathering Kementerian BUMN di Wikasatrian, Bogor, Sabtu, 29 April 2017.
Pontas menuturkan bahwa sudah terdapat beberapa investor yang menyatakan minatnya terkait sekuritisasi aset perusahaan operator jalan tol tersebut. Dari dalam negeri ada Dana Pensiun. "Dari luar negeri ada, tapi saya belum bisa bilang," ujarnya.
Menteri BUMN Rini Soemarno telah menyetujui sekuritisasi aset tersebut. Pada dasarnya, sekuritisasi aset yang akan dilakukan Jasa Marga adalah menerbitkan surat utang yang didasari oleh pendapatan dari jalan tol. "Kalau itu sepuluh tahun, dihitung berapa banyak mobil yang lewat."
Rentan Bangkrut, Pengusaha Pariwisata Minta Bantuan Sandiaga Uno
18 Maret 2021
Rentan Bangkrut, Pengusaha Pariwisata Minta Bantuan Sandiaga Uno
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani meminta bantuan Menteri Sandiaga Uno agar pemerintah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi utang untuk sektor pariwisata.