BI Waspadai Wacana Penurunan Neraca The Fed

Reporter

Editor

Setiawan

Kamis, 27 April 2017 14:54 WIB

Federal Reserve. AP Photo/J. Scott Applewhite

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mewaspadai wacana penurunan neraca bank sentral Amerika Serikat atau The Fed. Neraca The Fed yang semula berada di kisaran USD 800 miliar meningkat menjadi USD 4,5 triliun dalam beberapa tahun terakhir.

"Wacananya, neraca the fed itu mulai diturunkan. Ini bisa berdampak pada ekonomi dunia dan pasar keuangan global," kata Agus dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2016 di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Kamis, 27 April 2017.

Baca: Pengamat Yakini Kenaikan Bunga The Fed Berdampak Sementara

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan penurunan neraca The Fed akan menyebabkan kontraksi. Apalagi, terdapat rencana kenaikan Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali tahun ini. "Kuncinya, kami harus bisa kendalikan inflasi
kalau mau suku bunga tidak naik."

Selain itu, menurut Mirza, BI harus menjaga balance of payment tetap sehat. Dengan begitu, stabilitas ekonomi akan terjaga. "Namun kita perlu melanjutkan reformasi struktural. Kami percaya komitmen Presiden untuk reformasi struktural sangat besar,"
tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo juga memaparkan sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekonomi global bisa tumbuh lebih rendah dari proyeksi jika konsolidasi ekonomi di negara besar tidak
sesuai harapan.

Menurut Agus, terdapat pula risiko dengan adanya kebijakan perdagangan internasional yang cenderung protektif dan inflasi global yang mulai meningkat. Selain itu juga rencana kenaikan suku bunga The Fed sebanyak tiga kali yang akan berdampak pada dunia.

Baca: Kredit Minus, BI: Pertumbuhan Ekonomi Belum Kuat

Dari dalam negeri, menurut Agus, tantangan pada 2017 adalah bagaimana meningkatkan penerimaan pajak untuk memperluas ruang stimulus fiskal. "Kami harapkan konsolidasi cepat dilakukan sehingga korporasi dan perbankan dapat kembali melakukan ekspansi."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

11 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

22 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

23 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya