Gubernur BI Cerita Perekonomian Indonesia Terus Membaik

Reporter

Editor

Setiawan

Kamis, 27 April 2017 13:59 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) saat menghadiri acara peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Istana Negara, Jakarta, 18 November 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan perekonomian Indonesia pada 2017 diperkirakan akan terus membaik seiring perkembangan positif di tingkat global dan domestik. Dari sisi global, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih baik dibandingkan 2016.

"Selama lima tahun terakhir, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang dicanangkan di awal tahun selalu terjadi koreksi menurun. Pada 2017 ini, untuk pertama kalinya, terjadi koreksi meningkat," kata Agus di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Kamis, 27 April 2017.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi Membaik Didukung 3 Faktor Ini

Menurut Agus, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2017 meningkat, yakni dari 3,4 persen menjadi 3,5 persen. "Dibanding 2016 yang 3,1 persen, kalau bisa naik ke 3,5 persen, tentu memberikan harapan. Ini dapat mendorong naik harga komoditas, baik
energi maupun non energi," ujarnya.

Dari sisi domestik, Agus menuturkan, perbaikan ekonomi ditopang oleh mulai berkurangnya proses kondolisasi korporasi. "Sejalan dengan membaiknya optimisme korporasi, perbankan diperkirakan mulai meningkatkan pemberian kredit seiring
menurunnya risiko kredit," katanya.

Dalam jangka menengah, Agus menilai, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut disertai inflasi yang turun. Hal itu, didukung oleh berbagai dampak positif dari langkah-langkah reformasi struktural yang ditempuh pemerintah.

Reformasi struktural, menurut Agus, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perekonomian. Peningkatan itu merupakan dampak dari perbaikan konektivitas antar wilayah yang memperkuat struktur produksi dan distribusi serta menurunkan
biaya produksi.

Simak: BI Apresiasi Perbaikan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Hal tersebut, Agus menambahkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa memberikan tekanan berlebihan pada inflasi dan defisit transaksi berjalan. "Tapi, prospek ekonomi tersebut perlu dikelola karena terdapat beberapa risiko yang mengemuka baik dari global maupun domestik."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya