Kunjungi AS, Sri Mulyani Pelajari Kebijakan Donald Trump  

Reporter

Rabu, 26 April 2017 20:33 WIB

Direktur IMF, Christine Lagarde berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sebelum rapat pleno musim semi pansus pengembangan di Markas IMF di Washington, 22 April 2017. AP/Jose Luis Magana

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani membahas banyak hal dengan pemerintah Amerika Serikat saat berkunjung ke negara adidaya, beberapa hari lalu. Salah satu yang dibahas, dalam pertemuan bilateral adalah perintah eksekutif (executive order) dari Presiden Donald Trump.

”Kami menanyakan apa arti executive order Trump terhadap Indonesia,” ujar Sri Mulyani saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 26 April 2017.

Baca: Sri Mulyani atau Megawati, Mana Lebih Populer di Media

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengeluarkan executive order untuk mengatasi defisit perdagangan Amerika Serikat. Jumlah defisit anggaran yang diderita pemerintah adalah US$ 50 miliar.

Amerika Serikat menyebut ada 16 negara yang dianggap curang dan telah menyebabkan defisit anggaran tersebut. Negara-negara tersebut adalah Cina, Kanada, Jepang, Irlandia, Italia, Jerman, Prancis, India, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan tak lupa Indonesia.

Baca: Kebut Proyek Prioritas, Sri Mulyani Gunakan Dana Alokasi Khusus

Saat Wakil Presiden AS Mike Pence berkunjung ke Indonesia, ia sempat menyinggung hal tersebut. Ia berkata, pemerintah Donald Trump mengharapkan kesepakatan dagang yang bebas, terbuka, serta adil untuk Amerika Serikat. Bahkan ia menyinggung eksportir Indonesia selama ini diterima dengan baik di pasar Amerika Serikat.

Sri Mulyani menyampaikan perwakilan Indonesia meminta keterangan tersebut agar Indonesia mendapat gambaran arah kebijakan pemerintah Amerika Serikat. Dengan begitu, keterangan yang didapat tidak memperburuk sentimen yang ada.

Selain mempertanyakan executive order Trump, Sri Mulyani juga membahas hal lain di Amerika Serikat. Salah satunya penerapan Automatic Exchange of Information untuk pertukaran informasi nasabah perbankan, baik domestik maupun internasional.

”Peranan dari negara besar penting karena Indonesia perlu melakukan enforcement untuk AEOI,” ujar Sri Mulyani. Sebagai catatan, Perpu AEOI saat ini masih dalam tahap proses pengundangan oleh pemerintah.

Contoh lain yang dibahas adalah niat Indonesia bergabung dalam organisasi Financial Action Task Force. Keanggotaan di organisasi yang bergerak di pemberantasan tindak pidana pencucian uang serta pendanaan terorisme itu diincar Indonesia untuk mendukung penegakan hukum. “Indonesia ingin menjadi anggotanya dan kami meminta dukungan dari anggotanya,” ujar Sri Mulyani.

ISTMAN M.P.



Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

13 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

3 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya