Dirjen Perikanan Ungkap Efek Pemberantasan Pencurian Ikan

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 26 April 2017 04:37 WIB

Petugas memantau proses penenggelaman kapal pelaku 'illegal fishing' yang dilubangi dan diberi pemberat di perairan Tanjung Benoa, Badung, Bali, 1 April 2017. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal, menenggelamkan 82 kapal pelaku penangkapan ikan secara ilegal secara serentak di 12 lokasi. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja mengatakan ada kekosongan struktur usaha perikanan saat pemerintah memberantas pencurian ikan (illegal fishing). Alasannya karena
selama ini pelaku illegal fishing bergerak dari hulu ke hilir.

"Mereka (pelaku illegal fishing) selama ini berperan sebagai nelayan, pengumpul, kapal angkut, sampai eksportir," kata Sjarief Widjaja saat ditemui di @america, Jakarta, Selasa, 25 April 2017.

Baca: Menteri Susi Pimpin Penenggelaman 81 Kapal Illegal Fishing

Kondisi ini, kata Sjarief, merupakan tantangan bagi pemerintah dalam membangun infrastruktur usaha perikanan. Sebab kondisi produksi ikan di sentra produksi tak akan bisa diangkut ke sentra konsumen jika tak ada infrastruktur usaha.

Sjarief menuturkan, jika hal itu terjadi maka harga di sentra produksi ikan akan jatuh, karena tak ada yang mengangkut ke konsumen. "Akibatnya ikan melimpah, tapi tak bisa membawa kesejahteraan bagi rakyat."

Menurut Sjarief, ini mengakibatkan harga ikan di tingkat konsumen tak mengalami kenaikan signifikan,bahkan ada juga yang turun. Namun ditakutkan penurunan harga terjadi di sentra produksi. "Ini mempengaruhi pendapatan nelayan,"
katanya.

Sjarief menegaskan struktur usaha di sektor perikanan tak benar-benar hilang. Hanya masalahnya unit-unit pengolahan belum tentu ada dengan kapasitas yang menjangkau tempat terpencil sehingga harus ada pedagang-pedagang lokal.

Baca: KKP Gandeng Inggris, Kembangkan Satelit Pelacak Illegal Fishing

Untuk itu, ucap Sjarif, pemerintah mendesak BUMN dan swasta ikut dalam unit usaha angkut maupun simpan dalam bentuk rantai dingin dari hulu ke hilir. Sistem rantai dingin perlu dibangun dari cold storage sampai ke kapal angkut berpendingin.

Sjarief mencontohkan BUMN Perinus dan Perindo yang didorong mengintensifkan pengadaan kapal-kapal angkut demi membentuk struktur usaha. Selain itu juga kerja sama dengan Pelni melalui program tol laut.

DIKO OKTARA

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

12 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

35 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

36 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

58 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

59 hari lalu

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Penangkapan kapal ikan itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari masyarakat atas dugaan illegal fishing.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya