Rakyat Miskin, Jokowi: Reforma Agraria dan Pemerataan Ekonomi

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 22 April 2017 17:09 WIB

Presiden Jokowi memberikan sambutan saat Peresmian Pasar Klewer di Solo, Jawa Tengah, 21 April 2017. Saat ini Pasar Klewer dapat menampung 1694 pedagang dengan jumlah 1.714 kios, serta 945 pedagang pelataran. ANTARA/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta -- Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia masih menghadapi adanya ketimpangan ekonomi yang cukup besar. Karena itu pemerintah terus berupaya menurunkan ketimpangan itu melalui kebijakan redistribusi aset maupun kemitraan.


"Kami ingin angka rasio Gini turun lebih banyak lagi," kata Jokowi saat membuka Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia, Sabtu, 22 April 2017, di Hotel Sahid, Jakarta. Rasio Gini adalah angka yang menunjukan tingkat ketimpangan ekonomi di masyarakat. Jika angka indikator menurun, maka kesenjangan ekonomi juga menurun.


Baca: Luncurkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi, Jokowi Tekankan 3 Hal Ini


Jokowi menjelaskan sebenarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik dibanding negara-negara lain. Apalagi di tengah kondisi ekonomi dunia yang sedang melambat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 sebesar 5,02 persen. Pencapaian ini adalah yang ketiga di dunia setelah India dan Cina.


Meski demikian, kata Jokowi, selain pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi pun harus menjadi perhatian. "Perlu dilihat lebih detail memang pertumbuhan ekonomi 5,02 persen tadi itu yang menikmati siapa. Ini yang perlu dilihat lebih detail," kata Jokowi. Pada 2016, angka rasio Gini Indonesia berada pada posisi 0,397.


Advertising
Advertising

Baca: Kebutuhan Rumah Warga Miskin 11 Juta, Jokowi: Besar Sekali


Ketua Bidang Ekonomi MUI, Lukmanul Hakim, mengatakan ketimpangan ekonomi yang ada di masyarakat masih cukup besar. "Ini tergambar dari masih cukup tingginya angka rasio Gini 0,397," kata Lukman.


Besarnya ketimpangan itu juga terlihat dari sejumlah penelitian lembaga luar negeri. Lukman menjelaskan, laporan Credit Suisse menempatkan Indonesia menempati posisi keenam dalam negara deegan ketimpangan kekayaan di dunia. Angkanya mencapai angka 84 persen.


Sementara dari penelitian Oxfam, disimpulkan satu persen penduduk Indonesia menguasai 49,3 persen total kekayaan nasional. Dan 10 persennya mengusasi 70 persen kekayaan nasional. "Ketimpangan ini jika tidak diatasi bisa menjadi bibit potensial terjadinya gejolak atau disharmionisasi dalam kehidupan bangsa yang pada gilirannya merugikan kita semua," kata Lukman.


Jokowi mengatakan sangat memahami besarnya ketimpangan yang ada di masyarakat. Hampir dalam kunjungannya ke daerah, Presiden masuk ke kampung maupun desa. "Saya tahu betul apa yang diinginkan ekonomi mau seperti apa, baik oleh buruh tani, petambak kecil, nelayan kecil, agar mereka bisa mendapatkan kue ekonomi nasional dengan baik," kata Jokowi.


Karena itulah, kata Jokowi, pemerintah mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi. "Isinya sebetulnya banyak, tapi dua hal besar yang ingin saya sampaikan disini, yaitu redistribusi aset dan reforma agraria, dan kedua, kemitraan," kata Jokowi.



AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

9 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

28 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

59 hari lalu

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya