Prediksi Kelompok ASEAN-5: PDB Indonesia Tertinggi ke - 3

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 19 April 2017 13:26 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi dan IMF. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia, yang tergabung dalam kelompok Asean-5 versi Dana Moneter Internasional (IMF), diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi tertingi ketiga di bawah Filipina dan Vietnam.

Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) April 2017, IMF memprediksi kelompok negara Asean 5 yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat selama 2017-2018.

Indonesia diprediksikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen pada tahun ini dan 5,3 persen pada 2018. Level tersebut berada di bawah Filipina yang diproyeksikan tumbuh 6,8 persen dan Vietnam dengan 6,5 persen pada 2017.


Lihat juga: Daya Saing SDM Dunia, Indonesia Kalah Sama Vietnam

Sementara itu, pada periode yang sama di bawah Indonesia terdapat Malaysia dengan 4,5 persen dan Thailand 3,0 persen.

“Kelompok negara ini mendapatkan dorongan secara jangka pendek dari permintaan domestiknya yang kuat. Khusus untuk Filipina, belanja publik yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, mampu membuat PDB negara ini melejit,” tulis IMF dalam laporan tersebut hari ini, Rabu, 19 April 2017.

Baca: Satu Lagi, Produsen Mobil Cina Masuk di Indonesia

Sama seperti negara berkembang dunia lainnya, beberapa negara di Asean-5 ini juga mendapatkan sentimen positif dari mulai pulihnya harga komoditas dunia. Indonesia dan Malaysia menjadi yang paling terpengaruh.

Di sisi lain, bagi Thailand, tahun ini akan menjadi periode di mana sentimen negatif tahun lalu akan berlanjut pada tahun ini. IMF mencatatkan, penurunan pada sektor pariwisata dan konsumsi sepanjang tahun lalu, telah melukai pertumbuhan ekonomi Negara gajah Putih tersebut pada 2016.

Sementara itu, di Asia Barat, India diprediksi akan mencatatkan pertumbuhah ekonomi 7,2 persen pada 2017. Level tersebut dikoreksi dari proyeksi Oktober 2016 yang memprediksikan bahwa pada tahun ini India akan tumbuh 7,6 persen.

Koreksi itu merupakan dampak dari keputusan Perdana Menteri India Narendara Modi yang menarik sejumlah mata uang nasionalnya yang berdenominasi besar. Akibatnya Negeri Bollywood mengalami krisis sementara akibat kekurangan uang tunai di pasar.

BISNIS.COM

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

7 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

5 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

10 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

12 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

13 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

20 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

22 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya