Bangun Start-up, Begini Cara Jaring Hubungan dengan Media

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 18 April 2017 23:01 WIB

Perusahan rintisan (startup) Ahlijasa.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak dapat dipungkiri lagi, bisnis rintisan (startup) di Indonesia semakin bertumbuh subur bak cendawan di musim hujan. Hampir setiap bulan selalu ada pemberitaan soal kemunculan founder baru yang menawarkan berbagai solusi baru.


Saat ini di Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah startup paling tinggi di kawasan Asia Tenggara, yaitu sekitar 2.000 usaha.


Di tengah pertumbuhan startup yang kian masif itu, publikasi atau peliputan dari media merupakan satu dari ratusan cara startup untuk mempromosikan keberadaan mereka. Masing-masing startup pun harus siap berkompetisi untuk mendapatkan “perhatian” dari media.


“Untuk mendapatkan atensi tersebut, ada beberapa strategi pendekatan kehumasan yang bisa diterapkan. Sebab, membangun hubungan yang baik dengan media adalah salah satu kunci kesuksesan sebuah startup,” jelas Content Marketer iPrice Group, Andrew Prasetya.


Andrew memaparkan setidaknya ada 10 strategi pendekatan untuk membangun relasi media yang bisa diterapkan oleh startup yang sedang merintis jalannya menuju ke arena kompetisi bisnis.


Advertising
Advertising

Pertama, carilah kontak mendia yang tepat. Menurut Andrew, tahap paling awal untuk membangun hubungan dengan media adalah mencari kontak yang tepat. Caranya bisa dilakukan dengan bertanya kepada teman yang bekerja di startup lain.


“Selain itu, bisa juga dengan melihat kolom ‘redaksi’ atau ‘kontak kami’ di situs media yang bersangkutan. Jika tidak ada laman tersebut, lihat nama penulis artikelnya dan cari di media sosial seperti LinkedIn, Facebook, Twitter, dan sebagainya,” tuturnya.


Kedua, kirim surel dengan benar. Andrew mengatakan kesalahan terbesar yang kerap dilakukan startup ketika ingin membangun hubungan dengan media adalah terlalu malas untuk membuat surel yang benar.


Untuk mengirim surel pendekatan yang benar adalah tuliskan subyek yang menjelaskan tujuan dari surel. Untuk kiriman pertama, buat perkenalan diri secara singkat. Lalu, buatlah surel terasa personal dengan menyebutkan nama, darimana mengetahui media atau kontaknya, dan sebagainya. Dan, yang terpenting, jangan menaruh surel di BCC.


Ketiga, mengirimkan cerita yang tepat. “Yang dimaksud dengan ‘tepat’ adalah cerita dengan sudut pandang dan pada momentum yang tepat,” tegas Andrew. Caranya adalah dengan melakukan riset media. Baca berita pada media tersebut, analisis gaya penulisannya, dan model artikelnya.


Tidak hanya melakukan riset media, lakukan juga riset tren. Teliti isu apa yang sedang hot saat ini, dan coba paksa otak untuk bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang unik.


Keempat, membangun hubungan manusiawi. Terkadang startup menghubungi media hanya ketika menginginkan sesuatu, yaitu publikasi. Padahal, media juga dijalankan oleh manusia. Sehingga, penting untuk melakukan interaksi dengan awak media selayaknya manusia.


“Caranya, bangunlah hubungan dengan editor atau jurnalis di media tersebut. Beri masukan dan juga saran jika ada, dan bangun komunikasi dengan mereka secara reguler dan tidak hanya ketika membutuhkan saja,” jelas Andrew.


Kelima, berdiskusi dan bertukar pikiran. Cobalah meminta saran dan masukan dari media terkait cerita (rilis) yang dibagikan. Dengan demikian, startupbisa menganalisis apa yang disukai dan tidak disukai oleh media dan pembaca.


Keenam, melampirkan gambar atau ilustrasi pada surel. “Jangan lupa untuk mencantumkan gambar pada lampiran surel. Jangan membuat media bekerja ekstra, tetapi permudah pekerjaan mereka,” imbuhnya.


Ketujuh, beri pujian atas karya mereka. Luangkan waktu untuk mengecek dan membaca karya media dan berikan pujian dengan tulus. Ambillah beberapa hal menarik dari cerita tersebut dan sampaikan kepada mereka bagian-bagian yang disukai.


Kedelapan, jadilah sumber informasi yang terpercaya. Jangan pernah memberikan kesaksian atau informasi palsu kepada media. Jika ada pertanyaan yang tidak dipahami atau kurang yakin, minta waktu untuk mengonfirmasikan jawaban yang tepat.


Kesembilan, bersabar. “Ingat, media juga memiliki pekerjaan selain meladeni dan membalas surel atau pesan dari startup. Bersabarlah jika belum dibalas. Jangan terlalu sering menghubungi untuk menagih publikasi,” tutur Andrew.


“Atau sebaliknya, bermainlah dengan logika. Ketika tidak ada balasan dalam waktu yang cukup lama dari media, besar kemungkinan cerita yang disampaikan tidak cukup menarik untuk bahan publikasi mereka.”


Kesepuluh, mengucapkan terima kasih. Hal paling sederhana yang sering terlupakan adalah mengucapkan terima kasih ketika sudah dipublikasikan. “Kirimkan pesan atau surel yang mencantumkan link publikasi, dan sampaikan terima kasih dengan tulus.”



BISNIS.COM

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya