Revolusi Industri Butuh Internet Super Lancar dan Pasokan Listrik

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 18 April 2017 16:17 WIB

Airlangga Hartanto. TEMPO/ Taufik Subarkah

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan platform sistem Industry 4.0 di Indonesia membutuhkan sejumlah hal, salah satunya infrastruktur teknologi yang efisien dan efektif. "Inti Industry 4.0 itu sebetulnya big data. Jadi data yang besar. Dengan big data itu, interaksi antara operator mesin dengan mesin, dan produk dengan customer itu menjadi satu," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di Jakarta, Selasa.

Di sini, diperlukan internet bandwidth yang berjangkauan luas dan memadai. "Diperlukan internet bandwidth. Di Jakarta sudah tidak ada masalah. Kami bekerjasama dengan Kominfo untuk mengelola bandwidth," kata dia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Founder & CEO of Knowledge-Raven Management GmbH, Prof. DR. Ing. Kai Mertins menilai, selain big data, media sosial, cloud computing, edukasi dan training juga menjadi hal penting dalam Industry 4.0. "Internet, networking, smart mobile devices. Kita membutuhkan juga social media, pengembangan big data, cloud computing," kata Mertins.

Hal lainnya ialah sumber daya listrik yang murah dan terjamin pasokannya, serta sistem logistik yang lebih efisien. Semua ini membutuhkan biaya investasi yang tak sedikit. Industri 4.0 ditandai dengan meningkatnya konektivitas antara manusia, mesin dan sumber daya alam melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Pembenahan di era Industry 4.0 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Haris Munandar mengatakan, beberapa negara maju seperti Jerman (Industrie 4.0), Prancis (Industries du Futur) dan Cina (China Manufacturing 2025) telah menetapkan strategi nasional untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang di sektor industri secara domestik dan global.

Bahkan, sejumlah negara berkembang semisal Meksiko, Brazil dan Afrika Selatan tengah menyusun strategi serupa. Untuk Indonesia sendiri, menurut Haris, sektor industri nasional masih perlu banyak pembenahan terutama aspek penguasaan teknologi. "Ini menjadi kunci utama penentu daya saing di era Industry 4.0. Jika kita melihat posisi Indonesia saat ini, berdasarkan Global Competitiveness Report 2016-2017, secara umum posisi daya saing Indonesia berada di peringkat ke-41 dari 138 negara," kata dia.

Dari sisi kesiapan teknologi, Indonesia masih berada di peringkat rendah yakni 91 dari 138 negara. "Posisi tersebut mengindikasikan Indonesia masih perlu pembenahan ketersediaan teknologi mutakhir, investasi dan alih teknologi, kemudian ketersediaan jaringan broadband, infrastruktur digital dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi di tingkat perusahaan," tutur Haris.

ANTARA

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya