BI: Surplus Perdagangan per Maret 2017 Turun US$ 1,23 Miliar

Reporter

Selasa, 18 April 2017 11:03 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2017 turun menjadi US$ 1,23 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus Februari 2017 sebesar US$ 1,26 miliar.

Surplus tersebut khususnya didukung oleh neraca perdagangan non migas. "Surplus yang lebih rendah itu terutama dipengaruhi oleh turunnya surplus neraca perdagangan non migas yang melampaui penurunan defisit neraca perdagangan migas," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 April 2017.

Tirta mengatakan meskipun secara bulanan menurun, surplus neraca perdagangan Maret 2017 itu masih lebih tinggi dibandingkan surplus pada Maret 2016 sebesar US$ 0,51 miliar. Surplus neraca perdagangan non migas pada Maret 2017 tercatat sebesar US$ 2,02 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar US$ 2,5 miliar.

Baca: BI: Utang Luar Negeri per Februari 2017 Tumbuh Melambat

Penurunan surplus neraca perdagangan non migas itu dipengaruhi oleh peningkatan impor non migas sebesar 24,94 persen (month to month) yang melebihi peningkatan ekspor non migas yaitu 14,86 persen (month to month).

Tirta menuturkan peningkatan impor non migas terutama bersumber dari naiknya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, besi dan baja, serta kapal laut dan bangunan terapung.

Sedangkan, peningkatan ekspor non migas terutama disebabkan oleh naiknya ekspor bahan bakar mineral, karet dan barang dari karet, mesin dan peralatan listrik, bubur kayu atau pulp, serta bijih, kerak, dan abu logam.

Simak: Pilkada DKI Jakarta: Operasional Bank Indonesia Terbatas

Sementara itu untuk migas, defisit neraca perdagangannya turun dari US$ 1,28 miliar pada Februari 2017 menjadi US$ 0,78 miliar pada Maret 2017. Penurunan defisit neraca perdagangan migas itu dipengaruhi oleh peningkatan ekspor migas sebesar 23,56 persen (month to month) terutama ekspor minyak mentah, yang disertai dengan penurunan impor migas sebesar -8,54 persen (month to month).

Tirta berujar neraca perdagangan Indonesia untuk keseluruhan triwulan I 2017 mencatat surplus sebesar US$ 3,93 miliar atau meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan IV 2016 sebesar US$ 3,12 miliar dolar.

Simak: Risiko Geopolitik Kawasan Asia Rendah, IHSG Berpeluang Rebound

Surplus itu juga lebih besar dibandingkan dengan surplus triwulan I 2016 sebesar US$ 1,66 miliar. "Perbaikan neraca perdagangan triwulan I 2017 didorong oleh naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas yang melampaui kenaikan defisit neraca perdagangan migas," katanya.

Tirta menuturkan BI memandang kinerja neraca perdagangan pada Maret 2017 dan keseluruhan triwulan I 2017 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.

Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan. "Kami mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

10 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

23 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya