Menteri Keuangan Sebut Penerimaan Negara Bergerak Positif  

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 17 April 2017 16:29 WIB

Menteri Keuangan yang juga Ketua Pansel OJK Sri Mulyani usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Maret 2017. Pansel OJK menyerahkan 21 nama calon anggota Dewan Komisioner OJK kepada Presiden untuk selanjutnya diajukan kepada DPR guna menjalani uji kelayakan dan kepatutan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan negara bergerak positif. Hingga 31 Maret 2017, pendapatan negara tercatat Rp 295,1 triliun atau 16,9 persen dari target Rp 1.750,3 triliun. Jumlahnya lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 247,5 triliun atau 13 persen dari target Rp 1.822,5 triliun.

Sri Mulyani berujar, pendapatan berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp 237,7 triliun. Penerimaan pajak sudah mencapai 15,9 persen dari target Rp 1.498,9 triliun. "Ini lebih tinggi dibanding penerimaan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 204,5 atau 13,3 persen dari target Rp 1.546,7 triliun," ucapnya di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Jakarta, Senin, 17 April 2017.

Baca: Penerimaan Negara Bukan Pajak 2016 Lampaui Target

Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga meningkat cukup tinggi dibanding 31 Maret tahun lalu. PNBP per Maret 2017 sebesar Rp 57,4 triliun atau 22,9 persen dari target Rp 250 triliun. PNBP periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 42,9 triliun dari target Rp 273,8 triliun.

Sri Mulyani menyadari, pendapatan negara pada kuartal pertama masih dipengaruhi amnesti pajak. Ia pun meminta Direktorat Jenderal Pajak terus berfokus menggunakan hasil amnesti dan data yang sudah dikumpulkan untuk meningkatkan penerimaan pajak berkelanjutan setelah berakhirnya amnesti. "Kami perlu menjaga momentum perpajakan agar target terjaga."

Sementara itu, realisasi belanja negara hingga 31 Maret 2017 sudah mencapai Rp 400 triliun atau 19,2 persen dari target Rp 2.080,2 triliun. Realisasinya lebih tinggi darinya tahun lalu yang mencapai Rp 390,9 triliun.

Baca: Revisi UU Penerimaan Negara Bukan Pajak Bakal...

Sri Mulyani menuturkan belanja kementerian dan lembaga hingga periode tersebut sebanyak Rp 92,4 triliun atau 12,1 persen dari target Rp 763,6 triliun. Sedangkan belanja non-kementerian serta lembaga sebanyak Rp 112 triliun dan realisasi transfer daerah Rp 195,2 triliun.

Total defisit mencapai Rp 104 triliun atau 0,77 persen dari produk domestik bruto (PDB). Jumlahnya lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 143,4 triliun atau 1,13 persen dari PDB.

Sri Mulyani mengatakan pembiayaan tahun ini sebesar Rp 187,9 triliun. Jumlah itu lebih kecil dibandingkan tahun lalu dengan Rp 200,2 triliun. Secara keseluruhan, pemerintah mengalami kelebihan pembiayaan sebesar Rp 82,9 triliun.

Sri Mulyani juga menjelaskan realisasi asumsi makro hingga 31 Maret 2017. Inflasi mencapai 3,6 persen dan suku bunga 5,2 persen. Realisasi nilai tukar rupiah sebesar 13.348. Nilainya lebih tinggi dibanding asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017, yaitu Rp 13.300. Untuk pertumbuhan ekonomi, ia menyebutkan angka per kuartal pertama masih belum keluar.

Baca: Menteri Keuangan Sebut Pertumbuhan Ekonomi Bisa 6 Persen...

Harga minyak mencapai US$ 51 atau lebih tinggi daripada asumsi US$ 45. Lifting minyak sebesar 815 ribu barel per hari dan lifting gas 1,181 ribu barel setara minyak per hari.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

11 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya