BPK Minta Pemerintah Tindak Lanjuti Rekomendasi IHPS 2016

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 17 April 2017 14:40 WIB

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla bertepuk tangan usai Ketua BPK Harry Azhar Azis menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2015 di Istana Negara, Jakarta, 6 Juni 2016. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis meminta pemerintah agar menindaklanjuti rekomendasi Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II 2016. Dalam pertemuan dengan Presiden Joko widodo di Istana Merdeka, ada dua hal yang menjadi perhatian BPK, yaitu program jaminan kesehatan nasional dan pembagian tugas serta tanggung jawab penyediaan sarana dan prasarana sekolah.

"Kami minta presiden untuk menindaklanjuti yang direkomendasikan," kata Harry Azhar di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 April 2017. Ada tiga rekomendasi BPK di program jaminan kesehatan nasional. Salah satunya ialah
menyusun perencanaan kebutuhan farmasi dan merencanakan kebutuhan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia.

Baca: BPK Akan Audit Kenaikan PNBP

Sedangkan di bidang sarana dan prasarana sekolah, BPK meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri. Ketiganya diminta menyusun kebijakan mengenai pemanfaatan sisa Dana Alokasi
Khusus di kabupaten/kota untuk pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah. "Kalau belum ditindaklanjuti akan tetap menjadi kerugian negara atau potensi kerugian negara," kata Harry.

Dalam IHSP II 2016 memuat hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan (TLRHP) sampai dengan 2016 atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang diterbitkan dari 2005-2016. Tercatat BPK telah menyampaikan 437.343 rekomendasi hasil pemeriksaan BPK kepada entitas yang diperiksa. Nilainya mencapai Rp 241,71 triliun.

Hasilnya, sebanyak 304.679 rekomendasi telah sesuai dengan nilai Rp 121,82 triliun. Lalu 94.971 rekomendasi senilai Rp 77,54 triliun belum sesuai atau dalam proses tindak lanjut. Sebanyak 35.416 rekomendasi belum ditindaklajuti yang dinilainya mencapai Rp 30,56 triliun. Terakhir, sebanyak 2.277 rekomendasi senilai Rp 11,79 triliun, tidak dapat ditindaklanjuti.

Baca: Orang Indonesia: Beli Rumah di Australia, Beli Apartemen di Singapura

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan presiden akan menindaklanjuti apa yang menjadi temuan-temuan BPK. "Beliau menginginkan kalau ada permasalahan segera diselesaikan," kata dia.

Presiden, lanjut Pramono, berharap agar kementerian dan lembaga meningkatkan opininya. Sebagai contoh, kenaikan opini wajar tanpa pengecualian untuk pemerintah daerah yang naik dari 46 persen menjadi 58 persen. "Transparasi menjadi kata kunci perbaikan pemerintahan."

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

3 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

38 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

41 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

42 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

42 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

42 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

42 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

42 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

43 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

46 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya