Sri Mulyani : General Electric Siap Bangun Pabrik di Indonesia

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 13 April 2017 18:11 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Aktris Chelsea Islan membacakan surat Kartini pada acara "Panggung Para Perempuan Kartini" di Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta Barat, Selasa, 11 April 2017. Kegiatan istimewa ini digelar TEMPO dalam memperingati Hari Kartini. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan menyatakan bahwa perusahaan energi asal Amerika Serikat, General Electric (GE) siap membangun pabrik di Indonesia. Pembicaraan untuk pembangunan sekaligus penanaman investasi tersebut tengah dilakukan oleh GE dan Pemerintah Indonesia.

"Saya telah bertemu dengan CEO GE (Jeff Immlet) yang sengaja datang langsung ke Indonesia. Saya mendengar pertanyaan dari pihak GE seputar minat dan kendala mereka untuk mengembangkan investasi di Indonesia," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani usai menghadiri acara General Electric Women Network di Senayan, Jakarta, Kamis 13 April 2017.

Baca : Jokowi: Sudah Saya Payungi, Investasi Raja Salman Hanya Sedikit

"Intinya mereka (GE) berminat untuk mengambangkan investasi di Indonesia," ujar Sri Mulyani. Dengan pertumbuhan tinggi di perkotaan di Indonesia, menurutnya, menjadi daya tarik bagi perusahaan yang bergerak di sektor energi, kesehatan, hingga minyak dan gas tersebut.

Sri Mulyani menambahkan bahwa GE menanyakan kepada pemerintah mengenai arah kebijakan terbaru di berbagai bidang tersebut. Pihak GE, ucapnya, tidak hanya membawa uang, tetapi juga berinvestasi dan sekaligus membangun pabrik. "Maka yang penting adalah apakah ada keberlanjutan dalam sisi permintaan, kan gak mungkin sekali bangun, terus nggak ada lagi permintaan," ujarnya.

Baca : Pemerintah Bakal Salurkan Subsidi BBM dan Listrik Lewat Kartu

Selain itu, menurut Sri, GE juga menanyakan seputar kebijakan khusus lainnya seperti masalah transportasi dan infrastruktur. "Dan karena saya Menteri Keuangan nya, ya jadi GE mengajak diskusi mengenai prospek kedepan, apakah dukungan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur cukup atau tidak," kata Sri.

GE sendiri saat ini sudah menjalankan 11 unit bisnis di Indonesia, mulai dari penerbangan, minyak dan gas, energi, pelayanan kesehatan, transportasi dan unit lainnya. Dalam 11 unit bisnis tersebut, GE menjalin kerjasama dengan berbagai BUMN (badan usaha milik negara) Indinesia diantaranya yaitu dengan PT INKA (Industri Kereta Api) dan PT GMF AeroAsia (Garuda Maintenance Facility), anak perusahaan PT Garuda Indonesia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

14 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

15 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya