TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 12 April 2017, atau Kamis waktu Indonesia, di tengah memanasnya situasi geopolitik global.
Sektor kedirgantaraan dan saham pertahanan pada indeks Stoxx menguat 0,9 persen ke level tertinggi 20 bulan. "Setiap kali ketegangan politik makro timbul, sektor ini mendapat dorongan," kata Fund Manager Simplify Partners Federico Polese seperti dikutip Reuters.
Menurut Polese, saham perusahaan bidang pertahanan merupakan saham jangka panjang dan tidak terpengaruh ketika iklim politik memanas. "Investor memperkirakan terhadap kemungkinan kenaikan untuk anggaran pertahanan di AS," ucapnya.
Simak: Frekuensi Penerbangan Naik, Garuda Laba 9,36 Juta Dolar AS
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,19 persen atau 0,72% ke level 381,90 setelah diperdagangkan pada kisaran 381,60 – 383,90, sementara itu indeks DAX Jerman naik 0,1 persen dan CAC Prancis flat.
Adapun Saham Syngenta menjadi salah satu pendorong indeks Stoxx dengan penguatan 2,2 persen, setelah rencana pengambilalihan perusahaan produsen pestisida dan benih Swiss tersebut oleh ChemChina senilai US$43 miliar disetujui regulator Cina.
Saham produsen suku cadang mobil asal Prancis, Faurecia, menguat 1 persen setelah membukukan penjualan kuartal pertama yang meningkat 10 persen ke 4,2 miliar Euro. Sedangkan produsen mobil mewah Jerman Daimler naik 0,3 persen setelah menyatakan laba kuartal pertama melonjak 87 persen karena penjualan Mercedes-Benz yang kuat.
BISNIS.COM
Berita terkait
IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS
4 hari lalu
IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)
Baca SelengkapnyaIHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
12 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
21 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
27 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
58 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya