Ke Jepang, Susi Pudjiastuti Incar Radar Canggih Japan Radio  

Reporter

Kamis, 13 April 2017 07:04 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meresmikan galeri Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), Senin sore, 13 Maret 2017, di Gedung Mina Bahari, Jakarta Pusat. MARIA FRANSISCA

TEMPO.CO, Tokyo - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengincar radar buatan Japan Radio Co. Perusahaan pembuat alat pengawas itu menciptakan produk yang bisa mengendus kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia, hingga radius setara 150 kilometer.

Menteri Susi Pudjiastuti mengatakan peningkatan teknologi perangkat pengawas diperlukan untuk mencegah masuknya para pencuri ikan. “Kita perlu banyak,” ujar Susi Pudjiastuti usai bertemu dengan Representative Director, President Japan Radio Co., Kenji Ara, di Tokyo, Jepang, Rabu, 12 April 2017.

Baca: Berkunjung ke Jepang, Menteri Susi Tagih Janji PM Shinzo Abe

Pada pertemuan itu, Susi Pudjiastuti menjelaskan, pemerintah menjajaki teknologi terkini yang mungkin bisa digunakan di Indonesia. Produk paling canggih adalah radar yang bisa memonitor sembilan titik sekaligus, yang dikendalikan di satu lokasi. Produk sebelumnya, hanya bisa memantau tiga titik melalui satu kendali.

Harganya lumayan mahal, yang paling canggih mencapai US$ 2 juta. Karena itu, Kementerian juga menjajaki peluang untuk mendapatkannya melalui program hibah. “Nanti kami diskusikan dengan JICA,” ujarnya. Pengadaan radar itu tidak bisa dilakukan langsung oleh Kementerian Kelautan melainkan melalui instansi lain, misalnya Kementerian Pertahanan, atau Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Baca: Menteri Susi Bawa Nelayan Bajo Penderita Tumor Berobat ke Jakarta

Menurut Susi Pudjiastuti, Kementerian Kelautan memerlukan radar yang canggih untuk dipasang di beberapa titik. Misalnya perairan Morotai, Natuna, Sabang, Raja Ampat, dan Arafura. Di tempat-tempat itu, Kementerian juga memerlukan radar untuk program konservasi. Saat ini, Kementerian Kelautan hanya memiliki satu radar konservasi yang dipasang di Wakatobi, dikendalikan oleh balai penelitian. Alat ini diperoleh melalui program hibah dari pemerintah Jepang. “Radar Wakatobi baru beroperasi tahun lalu. Padahal sudah dikasih sejak 4-5 tahun lalu karena listriknya nggak cukup, ” ujar Susi Pudjiastuti mengeluh.

Selain radar, Susi Pudjiastuti juga menjajaki peluang bekerja sama dengan Japan Coast Guard. Misalnya, pelatihan, dan pertukaran data. Dalam konteks ini, Susi juga berperan sebagai Komandan Satgas 115, pemberantas pencurian ikan. Susi diterima oleh Satoshi Nakajima, Komandan Japan Coast Guard.

Baca: Nyentriknya Menteri Susi,Naik Mobil Bak Polisi Sampai Makan Bakso

Susi Pudjiastuti juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Liberal Jepang, Toshihiro Nikai. Susi berharap pimpinan partai penguasa di Jepang itu bisa mendorong terealisasinya komitmen kerja sama Indonesia-Jepang yang pernah dibicarakan antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Shizo Abe beberapa waktu lalu. Termasuk di antaranya, pembangunan pelabuhan.

Pemerintah menargetkan pembangunan 24 pelabuhan, hingga 2019. Pemerintah berharap Jepang berinvestasi ke sektor itu, setidaknya di enam lokasi , seperti Sabang dan Morotai. Saat ini, Jepang baru terlibat dalam proyek pelabuhan Patimban di Jawa Barat. Susi berharap, Toshihiro membantu mempercepat kemungkinan investasi di sektor pelabuhan tersebut.

Toshihiro menyambut baik kerja sama yang selama ini terjalin antar kedua negara. Ia mengatakan akan melakukan penjajakan bila memang ada permintaan dari pemerintah Indonesia. “Kami akan mempelajarinya,” kata dia.

RETNO SULISTYOWATI (TOKYO)

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

11 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

34 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

34 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

40 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

40 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

40 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya