Insiden United Airlines, Ini Antisipasi Jika Terjadi Overbooking

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 11 April 2017 20:00 WIB

Calon penumpang melihat jadwal penerbangan maskapai United Airlines saat badai salju di Bandara O'Hare International di Chicago, Illinois, AS, 13 Maret 2017. REUTERS/Kamil Krzaczynski

TEMPO.CO, SYDNEY - Maskapai asal Amerika Serikat, United Airlines, mengusir paksa beberapa penumpangnya pada penerbangan 3411 pada Ahad, 9 April 2017 lalu karena kelebihan pesanan (overbooking). Insiden pengusiran penumpang itu menjadi viral di media sosial di penjuru dunia. Kelebihan pesanan pada penerbangan sebuah maskapai adalah legal dan lazim terjadi di banyak negara.

Apa saja yang bisa dilakukan penumpang untuk mengantisipasi terjadinya overbooking? Seperti dilansir kantor berita ABC, Selasa 11 April 2017, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya :

1. Lakukanlah check in lebih awal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah Anda berhasil mendapatkan nomor kursi, kecil kemungkinannya untuk menjadi target untuk diminta menunggu penerbangan berikutnya jika mengalami overbooking.

Baca : Usir Penumpang, CEO United Airlines Sampaikan Maaf

2. Jika secara acak, ternyata Anda diminta untuk menunggu penerbangan berikutnya karena overbooking maka mintalah upgrade tiket Anda. Terkadang maskapai akan menawarkan insentif untuk beralih ke penerbangan selanjutnya.

3. Namun jika Anda tidak mendapatkan jadwal di penerbangan berikutnya, mintalah ganti semua biaya yang harus Anda keluarkan akibat penundaan ini, seperti biaya akomodasi.

Faktanya memang tidak semua maskapai menyediakan insentif kepada penumpang jika terjadi overbooking. Untuk contoh maskapai di Australia misalnya, tidak ada aturan yang mengharuskan maskapai memberikan insentif. “Tidak ada regulasi yang seragam di Australia mengenai hal ini. Dan sayangnya hak penumpang pesawat di Australia memang terbatas untuk konteks penerbangan domestik,” ujar Thomas Janson, Manajer Departemen Transportasi pada Shine Lawyers.

Baca : Penjelasan Resmi United Airlines Kenapa Penumpang Diusir

Dari tiga maskapai besar Australia, yakni Qantas, Virgin, dan Jetstar, memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Qantas menawarkan insentif bagi penumpang yang bersedia menunda penerbangan berikutnya. Virgin bisa memindahkan jadwal penerbangan penumpang tanpa memberikan insentif, namun jika penerbangannya di hari berikutnya maka mereka akan membayar biaya hotel, transportasi ke hotel dan biaya makan US$ 50 per orang.

United Airlines sebelumnya menuai kecaman setelah beredar video diusirnya salah satu penumpang dari dalam pesawat milik maskapai penerbangan Amerika Serikat itu. Dalam video tersebut, penumpang bertampang Asia yang berprofesi sebagai dokter diseret di sepanjang kabin hingga wajahnya berdarah. Saat itu, pesawat bersiap lepas landas dari Chicago ke Louisville pada Ahad, 9 April 2017.

ABC | ABDUL MALIK

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

15 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

18 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

19 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

20 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

21 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

23 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya