Usir Penumpang, CEO United Airlines Sampaikan Maaf

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 11 April 2017 18:00 WIB

Sebuah pesawat milik masakapai United Airlines lepas landas saat badai salju di Bandara O'Hare International di Chicago, Illinois, AS, 13 Maret 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Chicago - United Airlines Inc, perusahaan maskapai asal Amerika Serikat memberikat keterangan resmi usai insiden pengusiran penumpang pesawat pada penerbangan 3411, pada Ahad, 9 April 2017 lalu. CEO, United Airlines, Oscar Munoz, menyatakan insiden tersebut adalah peristiwa yang mengecewakan semua pihak di perusahaan.

“Saya minta maaf karena harus mengakomodasi beberapa penumpang. Tim kami saat ini sedang bekerja dengan otoritas melakukan review atas apa yang sesungguhnya terjadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, seperti dilansir website resmi perusahaan, Senin, 10 April 2017, waktu setempat.

Baca : United Airlines Seret Penumpang hingga Berdarah

Menurut Munoz, perusahaan telah mencoba berkomunikasi langsung dengan penumpang-penumpang tersebut untuk mengatasi masalah ini.

United Airlines sebelumnya menuai kecaman setelah beredar video diusirnya salah satu penumpang dari dalam pesawat milik maskapai penerbangan Amerika Serikat itu. Dalam video tersebut, penumpang bertampang Asia yang berprofesi sebagai dokter diseret di sepanjang kabin hingga wajahnya berdarah. Saat itu, pesawat bersiap lepas landas dari Chicago ke Louisville pada Minggu, 9 April 2017.

Jayse D. Anspach, penumpang yang mengunggah rekaman berdurasi kurang dari satu menit, menyatakan United Airlines kelebihan penumpang. Dalam akun Twitter-nya, Anspach menuliskan, “#United kelebihan penumpang dan menginginkan empat penumpang memberikan kursi mereka kepada awak pesawat yang harus bekerja besok.”

Baca : Kementerian Pariwisata Tawarkan Proyek Pengelolaan Sampah ke AS

Namun tak ada satu penumpang United Airlines yang rela menyerahkan kursi ke awak kabin. Pihak United Airlines lantas memilih empat penumpang, di antaranya dokter berwajah Asia dan istrinya. Sang dokter menolak turun dari pesawat karena harus bekerja di rumah sakit pada keesokan harinya. "Sepuluh menit kemudian, dokter kembali ke dalam pesawat dengan muka berdarah. Ia memegang surat dan mengatakan saya harus pulang."

BBC | DEWI | ABDUL MALIK

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

6 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

7 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

8 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

17 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

20 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

21 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

21 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

23 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya