Kementerian Pariwisata Tawarkan Proyek Pengelolaan Sampah ke AS  

Reporter

Selasa, 11 April 2017 15:11 WIB

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat kunjungan kerja ke kantor Airnav Indonesia. TEMPO/Marifka HIdayat

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berencana menggaet Amerika Serikat untuk menuntaskan persoalan pengelolaan sampah, terutama di kawasan pengembangan pariwisata. Sebab, peringkat Indonesia dari sisi kebersihan dan kesehatan, dalam laporan yang dirilis World Economic Forum, selalu menempati peringkat di bawah 100 dari 141 negara yang disurvei.

“Sampah menjadi tantangan pengembangan pariwisata di Indonesia. Apalagi tahun depan Indonesia memiliki dua agenda besar, yakni Asian Games dan Annual Meeting IMF and World Bank,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata, di Jakarta, Selasa, 11 April 2017.

Nantinya, kerja sama akan lebih diarahkan ke 10 destinasi Bali Baru sehingga diharapkan pengembangan pariwisata untuk menuntaskan persoalan sampah lebih merata.

Baca: Menteri Susi Punya Gebrakan Kurangi Sampah Plastik

Sejauh ini, World Bank sudah meneken kerja sama terkait dengan pengembangan pariwisata di tiga destinasi Bali Baru, yakni Danau Toba (Sumatra Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Borobudur (Jawa Tengah).

Kerja sama itu antara Kementerian Pariwisata dan World Bank mulai berlaku Juli 2017 dengan total pinjaman hingga US$ 200 juta. Dana itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur guna mendukung iklim pariwisata di tiga destinasi tersebut.

Baca: Jatim Bakal Bangun Pusat Pengelolaan Sampah

“World Bank sudah masuk. Jika Amerika Serikat ingin masuk, misalnya melalui lembaga donor lain seperti, USAID akan lebih gampang koordinasinya. Selain itu, kerja sama itu bisa dilakukan dengan perusahaan Amerika Serikat yang berminat berinvestasi di sektor pengelolaan sampah,” ucap Arief.

Realisasi investasi di sektor pariwisata Indonesia pada periode Januari-September 2016 mencapai US$ 1,09 miliar. Jumlah tersebut meningkat 23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun investasi asing yang masuk pada periode itu sebesar US$ 594 juta. Dana tersebut untuk berbagai jenis bisnis pariwisata, mulai hotel, restoran, hingga wisata bahari.

Singapura menjadi negara di peringkat teratas untuk penanaman modal asing dengan kontribusi 51 persen dari total keseluruhan dana yang masuk. Posisi kedua dan ketiga diduduki British Virgin Islands dan Luxemburg.

Pada saat yang sama, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, mengungkapkan, kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Amerika Serikat sejauh ini berjalan sangat baik dan progresif.

“Banyak perusahaan Amerika Serikat yang tertarik mengembangkan kawasan pariwisata, antara lain di sektor perhotelan dan ecotourism di Indonesia. USAID, lembaga donor kami, juga sudah melakukan kerja sama dengan Indonesia untuk penanggulangan sampah padat dan sampah laut,” kata Donovan.

Pembahasan kerja sama intensif antara Indonesia dan Amerika Serikat juga akan ditindaklanjuti dengan kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence ke Indonesia pada 20 April mendatang. Lawatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan perdana Pence ke Asia-Pasifik.

BISNIS

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya