Ditopang Kenaikan Harga Komoditas, Penguatan Rupiah Akan Terbatas

Reporter

Selasa, 11 April 2017 09:41 WIB

Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsyah, Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, dan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistyo membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 6 April 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diprediksi memiliki ruang penguatan terbatas hari ini salah satunya karena ditopang oleh kenaikan harga komoditas global. Rupiah tercatat menguat ketika dolar Amerika Serikat (AS) melemah merata di Asia.

Pada pembukaan perdagangan kemarin, rupiah sempat tertekan namun akhirnya menguat tajam menjelan penutupan, yaitu berada pada level 13.323 per dolar AS. "Secara umum kenaikan harga komoditas dan aliran dana asing ke instrumen keuangan masih menjadi penopang utama rupiah," ujar Analis Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 April 2017.

Baca: Kurs Rupiah Melemah, Tertekan Naiknya Indeks Dolar Amerika Serikat

Rangga melanjutkan harga minyak dunia kembali menguat di tengah isu geopolitik yang mendominasi. Isu itu tak hanya tentang serangan AS ke Suriah, tapi juga kembali ditutupnya ladang minyak di Libya. Emas dan US Treasury dilaporkan menguat, meskipun indeks dolar AS terkoreksi, akibat penguatan euro.

Untuk yield obligasi di negara maju tercatat semakin menurun, sedangkan di sejumlah negara berkembang meningkat. Hal itu menurut Rangga menunjukkan adanya preferensi risiko yang bergeser ke aset yang lebih aman di tengah memuncaknya isu geopolitik.

Baca: Imbas Kenaikan Fed Rate, Rupiah Diprediksi Menguat

"Flight to safety beratkan Surat Utang Negara (SUN), sentimen domestik masih positif," kata Rangga.

Penurunan yield SUN, menurut Rangga, menandakan masih ada sentimen positif yang tersisa dari dalam negeri, meskipun secara umum ruang penguatan sudah mulai terbatas. "Lelang SUN ditunggu hari ini, diperkirakan minat investor masih cukup tinggi."

Sementara itu, Analis Saham dari Samuel Sekuritas, Muhamad Makky Dandytra mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih mempertahankan uptrend jangka pendek sejak pertengahan Maret lalu.

IHSG tercatat tidak pernah turun di bawah 5.620, sehingga diprediksi pekan ini sangat mungkin menyentuh level 5.700 sesuai skenario. "IHSG akan flat sebagai akhir dari koreksi dalam dua hari terakhir sebelum melanjutkan kenaikan ke 5,700 di minggu ini," ujar Makky.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya