Dorong Pariwisata, BKPM: Jin Air Siap Terbang ke Lombok

Reporter

Selasa, 11 April 2017 00:00 WIB

Pesawat Boeing 777-200ER terkenal irit bahan bakar dan mampu terbang non-stop sejauh 7,725 nautical miles (14,305 km), atau setara London - Los Angeles, Tokyo - Sydney, Chicago - Seoul. Wikimedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan berbiaya murah asal Korea Selatan, Jin Air, siap menerbangkan pesawat berbadan lebar Boeing 777 ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk mendorong pariwisata ke kawasan tersebut.

"Saya sudah dapat resmi dari Chairman Korean Air, bahwa anak perusahaannya Jin Air sudah siap menerbangkan Boeing 777 ke Lombok," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong seusai pertemuan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin, 10 April 2017.

Tom, sapaan Thomas, menyebut keberadaan maskapai penerbangan berbiaya murah sangat dibutuhkan untuk mendorong pariwisata di Indonesia.

Ia mengatakan meski investasi pariwisata bukan investasi besar, namun sangat strategis karena membuka peluang lapangan kerja dan menghasilkan devisa karena kunjungan wisatawan mancanegara.

"Ini perlu teamwork (kerja tim) yang luar biasa karena banyak wisatawan tergantung pada konektivitas udara. Jadi perlu konektivitas maskapai penerbangan, terutama maskapai berbiaya murah supaya banyak penerbangan murah dari banyak destinasi seperti Korea, China, Jepang, Australia India dan sebagainya," jelasnya.

Meski penetrasi ke maskapai penerbangan berbiaya murah dibutuhkan, Tom mengatakan pemerintah juga harus mempersiapkan infrastruktur pendukungnya.

"Maka juga butuh upgrading (peningkatan) di bandara-bandara, meski pun runway-nya (landasan pacu) sudah bagus, terminalnya sudah bagus, sekarang kita musti lihat sistem elektroniknya di sistem navigasi, supaya pesawat itu bahkan dalam cuaca buruk masih bisa terbang," katanya.

Khusus di Bandara Internasional Lombok (BIL) yang akan disinggahi Jin Air, Tom mengatakan salah satu yang perlu diperbaiki adalah modifikasi di bandara agar pesawat sebesar Boeing 777 bisa berputar balik di ujung landasan pacu.

"Ruangnya masih sempit, kemudian tadi itu sistem navigasi dan radar supaya pesawat seperti ini dalam cuaca buruk pun masih bisa terbang," tutup Tom.



ANTARA

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

16 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

27 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya