REI Ajukan Lembaga Sertifikasi Guna Gaet Dukungan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 10 April 2017 23:00 WIB

Seorang pengunjung membaca brosur sebuah perumahan, pada pameran Real Estate Indonesia (REI) Expo di Semarang, Jateng, Jumat (27/4). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia atau REI berencana membentuk lembaga sertifikasi untuk pengembang. Kegiatan itu bertujuan untuk mengukur kepatuhan sumber daya manusia dalam mengembangkan satu proyek yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.


REI tengah mengajukan kelayakan skema pada departemen teknis yang ada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.


Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Dewan Pengurus Pusat REI Djoko Slamet Oetomo mengatakan, perencanaan lembaga sertifikasi REI ini sudah dirumuskan sejak setahun silam. Sayangnya, permintaan akan dukungan sejumlah pihak terkait belum juga selesai.


Salah satunya, Menteri PUPR yang menganggap hal itu akan berbenturan dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).


“Kami butuh dukungan Kementerian PUPR tersebut untuk proses mengesahkan lembaga ini di Kementerian Tenaga Kerja karena intinya yang akan kami sertifikasi adalah sumber daya manusianya yang mengerjakan proyek bukan satu proyek propertinya,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.


Advertising
Advertising

Sementara lembaga tengah diproses pembentukannya, kata Djoko, pihaknya sudah memiliki 15 asesor dari profesional anggota REI yang sudah terlatih dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Asesor tersebut yang nantinya menjadi tim penguji dalam lembaga sertifikasi REI.


Djoko menjabarkan, nantinya jika seseorang ingin mendapat sertifikat harus mampu memenuhi 17 poin yang digunakan sebagai standar uji kompetensinya, antara lain mencakup kemampuan komunikasi saat pembebasan lahan, kemampuan memahami fungsi pengembang, hingga kemampuan mentransfer keahlian atau menerima keahlian lain dalam dirinya.


Menurutnya, hal-hal yang terangkum dalam 17 poin tersebut, bukan sesuatu standar baru. Jika selama ini pengembang sudah bekerja sesuai dengan etika profesi yang berlaku, dipastikan tidak akan mengalami kesulitan dalam memenuhi syarat lembaga sertifikasi REI.


Meski demikian, REI juga akan memfasilitasi adanya diklat pengembangan profesi bagi anggota seperti yang selama ini kerap dilakukan.


“Intinya kami tidak membuat barang yang benar-benar baru soalnya broker saja punya, kenapa pengembang tidak? Akan sia-sia kalau seseorang yang selama ini dianggap ahli, tapi tidak teruji.”


Lembaga sertifikasi REI ditargetkan akan mulai bekerja pada tahun ini. Lembaga ini dipastikan bekerja secara independen yang menerima pengajuan dari pengembang, baik anggota REI sendiri maupun bukan anggota REI.


Djoko menjelaskan, jika lembaga ini sudah berjalan ke depannya, REI tidak akan menutup kemungkinan untuk membuat hal serupa yang fokus pada manajemen khusus pembiayaan dan pengelolaan gedung.


Dia menilai, industri properti memiliki fokus kerja yang beragam dan tidak bisa disamakan standar kompetensinya satu sama lain.


TANGGUNG JAWAB


Senior Associate Director Collier International Indonesia Ferry Salanto mengapresiasi upaya REI dalam pembentukan lembaga sertifikasi bagi pengembang. Menurutnya, lembaga ini muncul dari ide yang sederhana, yakni memastikan setiap pengembang menjadi bertanggung jawab.


“Bagus ya, supaya ke depan kita tidak dengar lagi adanya pengembang nakal. Jadi, komitmen pengembang bisa teruji apapun yang mereka katakan pada awal adalah yang akan didapat konsumen nantinya,” katanya.


Selain itu, sertifikat ini juga akan memudahkan konsumen dalam mencari dan mengenal latar belakang pengembang. Tak hanya yang bisa dilakukan selama ini, yakni sebatas melalui situs pencarian di Internet.


BISNIS.COM

Berita terkait

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

56 hari lalu

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

59 hari lalu

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

30 Oktober 2023

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.

Baca Selengkapnya

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

25 Oktober 2023

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

12 September 2023

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

23 Agustus 2023

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

10 Agustus 2023

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?

Baca Selengkapnya

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

1 Juni 2023

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong

20 Februari 2023

Ancaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong

Direktur Pemasaran Agung Podomoro, Agung Wirajaya, yakin sektor properti masih akan tumbuh positif meskipun ada ancaman resesi global yang mengintai.

Baca Selengkapnya