Peringkat Naik, Pebisnis Wisata Harus Jaga 2 Hal Ini

Reporter

Senin, 10 April 2017 17:37 WIB

Sebuah perahu bersandari di pintu gerbang Goa Keramat di Pulau Missol, Raja Ampat, Papua, 29 Maret 2017. TEMPO/Nur Septia Wilda Pohan

TEMPO.CO, Jakarta - Peringkat Tanah Air Indonesia berhasil melompat delapan poin dari peringkat 50 ke 42 dalam Travel and Tourism Competition Index (TTCI) 2017.

Melesatnya kenaikan peringkat dalam TTCI 2017 yang dirilis World Economic Forum juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu kontributor penyumbang devisa di Indonesia.

Setidaknya, terdapat 14 pilar yang digunakan untuk memberikan skor sebuah negara antara lain lingkungan bisnis, kebersihan dan kesehatan, keterbukaan internasional, perjalanan prioritas dan pariwisata, beberlanjutan lingkungan, infrastruktur trasportasi udara, infrastruktur darat dan laut, serta infrastruktur jasa pariwisata.

Baca: Arab Saudi Tertarik Pariwisata Sumatera Barat


“Kenaikan peringkat ini membuktikan positioning Indonesia di mata internasional. Dari sekian banyak poin yang dinilai, ada dua hal yang harus menjadi perhatian besar bagi kalangan pelaku industri dan pemerintah yakni kebersihan dan kesehatan, serta keberlanjutan lingkungan,” kata Ketua Umum Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA)
Asnawi Bahar, Senin, 10 April 2017.


Menteri Pariwisata Arief Yahya (paling kiri)

Jika dirinci, peringkat untuk iklim bisnis naik 3 poin menjadi 60, keterbukaan internasional naik 38 poin menjadi 17, perjalanan prioritas dan pariwisata naik 3 poin, infrastruktur trasportasi udara naik 3 poin menjadi 36. Sebaliknya, faktor kebersihan dan kesehatan hanya naik 1 poin dari 109 ke 108, dan keberlanjutan lingkungan masih berada di peringkat 131, setelah naik 3 poin.

Simak: Kenapa Pariwisata Disuruh Nyari Musuh, Ini Jawaban Menteri Arief


“Memang harus diakui bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia belum tersebar secara merata sehingga ini menjadi titik lemah Indonesia. Pekerjaan rumah lainnya adalah memastikan beberapa endemik penyakit misalnya rabies, malaria, dan demam berdarah teratasi dengan baik,” ucapnya.

Pasalnya, Asnawi menyebutkan faktor utama yang menarik wisatawan internasional (wisman) berkunjung ke suatu negara antara lain kenyamanan, dan iklim wisata, selain tentunya destinasi pariwisata yang menarik. Faktor iklim wisata terangkum dalam sejumlah poin misalnya kesehatan, keamanan, kebersihan, hingga ketersediaan infrastruktur yang memadai.

Pada saat yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui dua faktor tersebut merupakan titik lemah industri pariwisata di Indonesia. "Dengan penilaian ini, pemerintah sudah mengetahui titik lemahnya sehingga tinggal berkonsentrasi memperbaiki lebih serius,” tekannya.

Soal daya saing pariwisata, Arief mengungkapkan pesaing terbesar Indonesia adalah Malaysia dan Thailand. Pada tahun ini, indeks daya saing pariwisata Malaysia turun 1 poin menjadi posisi 26 sedangkan Thailand naik 1 poin menjadi 34.

“Wonderful Indonesia harus segera naik ke posisi 30 besar dunia. Untuk mencapai peringkat 30 dunia, kita terus memperbaiki kelemahan seperti infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, kesehatan dan kebersihan, dan aksesibilitas khususnya konektivitas penerbangan, kapasitas kursi dan penerbangan langsung,“ kata Menteri Arief.


BISNIS.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

51 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

52 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya