Diduga Rugikan Negara Rp 5,65 Triliun, Ini Rencana PLN

Reporter

Senin, 10 April 2017 12:16 WIB

Pekerja memeriksa kondisi aliran listrik di gardu induk Pamona 275 KV di Area PLTA Poso Unit 2, Sulawesi Tengah, Senin (15/8). PT PLN (Persero) bisa melakukan penghematan sebesar Rp 373 miliar per tahun dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso berkapasitas 24 megawatt (MW) dimana penghematan tersebut berasal dari berkurangnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini digunakan untuk mengaliri listrik di daerah tersebut. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan menemukan 65 masalah dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Akibatnya, negara berpotensi merugi hingga Rp 5,65 triliun.
|
"Itu baru potensi kerugian negaranya," kata juru bicara BPK, Raden Yudi Ramdan, Ahad 9 April 2017. BPK juga mencatat PT PLN (Persero) harus menanggung biaya tambahan serta menyediakan dana investasi sebesar US$ 133 juta atau hampir Rp 1,8 triliun dan Rp 555,97 miliar.

Masalah yang dimaksudkan, misalnya, pelaksanaan kegiatan terlambat dan terhambat sehingga mempengaruhi pencapaian tujuan. Hal ini antara lain terlihat dari molornya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Balai Karimun, PLTU Ambon (Waai), PLTU 2 NTB Lombok, PLTU Kalimantan Barat 2, dan PLTU Kalimantan Barat 1.

PLN juga gagal menyelesaikan konstruksi 13 PLTU akibat belum siapnya jaringan dan sistem, adanya peralatan yang rusak, serta perencanaan yang tak memadai. Persoalan itu membuat perusahaan harus mengeluarkan duit sebesar Rp 609 miliar dan US$ 78 juta, atau sekitar Rp 1,04 triliun.

Baca: PLN Timika Siap Bangun 21 Pembangkit Listrik

PLN juga belum memungut denda dari 12 proyek PLTU yang terlambat senilai Rp 704 miliar dan US$ 102,26 juta atau Rp 1,36 triliun. Ada juga lima masalah pemborosan, seperti pembangunan dermaga yang terlalu jauh dari PLTU Bangka Belitung 4, pengadaan high speed diesel di Nusa Tenggara Barat, dan pekerjaan persiapan lahan PLTU Sewa Kariangau yang kandas dari rencana perusahaan.

Masalah lainnya adalah PLN tidak cermat menghitung harga perkiraan sendiri untuk PLTU Tenayan, PLTU Kalimantan Tengah I, dan PLTU Teluk Balikpapan. BPK juga menemukan peralatan di proyek PLTU Kalimantan Barat 1 dan 2 tidak terawat. Akibatnya, PLN merugi hingga Rp 429 miliar dan US$ 36,3 juta, atau sekitar Rp 484 miliar.

Baca: Empat Pembangkit Panas Bumi Beroperasi Tahun Ini

BPK pun mencatat pengoperasian PLTU Rembang yang tidak sesuai dengan rencana. Hal tersebut membuat PLN harus mengeluarkan biaya tambahan untuk merevitalisasi pembangkit dan membeli beragam jenis batu bara.

Lembaga audit keuangan negara ini meminta PLN mengevaluasi lemahnya perencanaan dan pelaksanaan proyek 10 ribu MW. Mereka juga meminta PLN melaporkan penambahan biaya seluruh proyek ke pemegang saham. "Kami akan memantau tindak lanjut selama enam bulan," ucap Yudi.

PLN berdalih, masalah dalam program yang dimulai pada 2006 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak bisa dihindari. Sebab, pengerjaan proyek berlangsung secara paralel. Per Desember 2016, pembangkit yang sudah beroperasi mencapai 9.570 MW. Sisanya masih dalam tahap uji coba dan konstruksi.

Juru bicara PLN, I Made Suprateka, mengatakan lembaganya segera mengevaluasi proyek ini berdasarkan temuan BPK. “Kami akan evaluasi.”

ROBBY IRFANY | PUTRI ADITYOWATI



Berita terkait

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

56 menit lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

23 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

37 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

40 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

41 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

41 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

41 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

41 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

41 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya