TEMPO.CO, Manado - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melansir sebanyak 24 perusahaan lokal di Sulawesi Utara berpotensi menawarkan sahamnya ke publik. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki aset berkisar Rp 20 miliar hingga Rp 11 triliun.
Elyanus Pongsoda, Kepala Perwakilan OJK Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, mengatakan pihaknya bakal mengundang sejumlah perusahaan lokal di Sulut dalam acara sosialisasi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Makassar pada 11-12 April 2017 mendatang. "Saya juga rencana adakan sosialisasi di Sulut tentang IPO karena ada potensi emiten," jelasnya kepada Bisnis.com, Jumat, 7 April 2017.
Berdasarkan data OJK yang diterima Bisnis.com, perusahaan lokal Sulut yang memiliki aset terbesar adalah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara & Gorontalo atau Bank SulutGo. Aset Bank SulutGo mencapai Rp11,27 triliun.
Selain perbankan, OJK juga mencatat PT Megasurya Nusalestari layak menggelar IPO. Megasurya merupakan pengembang Kawasan Megamas, kawasan hasil reklamasi seluas 36 hektare yang kini menjadi pusat bisnis utama di Manado.
OJK juga mencatat perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan ikan di Sulut juga sudah pantas menawarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Misalnya PT Sinar Pure Food Internasional, PT Sari Cikalang, dan PT Delta Pacific Indotuna. Aset ketiga perusahaan ini berkisar Rp 35 miliar-Rp 50 miliar.
Di sektor perkebunan, PT Celebes Minahasa Surya Adiran dan PT Multi Nabati Sulawesi juga mencuat sebagai perusahaan yang potensial menggelar IPO. Aset dua perusahaan tersebut masing-masing Rp 78 miliar dan Rp93 miliar.
Secara umum, persyaratan perusahaan yang layak menjual sahamnya ke publik terbagi menjadi dua kelas, papan utama dan papan pengembangan. Papan utama mengharuskan calon emiten memiliki aset di atas Rp 100 miliar dan dalam satu tahun terakhir sudah membukukan laba.
Sementara itu, untuk masuk di papan pengembangan, calon emiten hanya perlu memiliki aset bersih di atas Rp 5 miliar. Calon emiten tidak diharuskan membukukan laba tapi wajib memproyeksi keuntungan dalam dua tahun ke depan. Bahkan untuk sektor tertentu proyeksi laba dibolehkan terealisasi di tahun keenam.
BISNIS.COM
Berita terkait
Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy
22 Februari 2023
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari.
Baca Selengkapnya4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik
7 Desember 2022
Empat anak usaha perusahaan pelat merah bakal IPO pada 2023, mulai Pertamina Geothermal hingga Palm Co.
Baca SelengkapnyaOperator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun
3 Desember 2022
PT Nusantara Sejahtera Raya, operator bioskop Cinema XXI, dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana IPO pada tahun depan.
Baca Selengkapnya40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi
14 Oktober 2022
BEI menyampaikan sebanyak 40 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BEI.
Baca SelengkapnyaNilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun
3 Oktober 2022
Otoritas Jasa Keuangan mencatat hasil penggalangan dana oleh perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia sangat baik.
Baca SelengkapnyaBerencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham
7 Juni 2022
PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim berencana melantai di bursa efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaBos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO
19 Mei 2022
Rencana IPO anak usaha Pelindo muncul saat perseroan belum melakukan merger.
Baca SelengkapnyaRencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar
18 Mei 2022
Tempo Inti Media masih akan mencermati perkembangan pasar menyusul rencana IPO PT IMD.
Baca SelengkapnyaIPO, NETV Targetkan Dapat Dana Rp 149,99 Miliar
26 Januari 2022
NETV menawarkan sebanyak-banyaknya 765.306.100 saham barunya atau setara 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Baca SelengkapnyaTotal Dana IPO 2021 BEI Capai Rp 32,14 T, Saham Bukalapak Penyumbang Terbesar
17 September 2021
Bursa Efek Indonesia menyatakan IPO saham berhasil terpecahkan pada 2021 ini, dengan PT Bukalapak Tbk. sebagai penyumbang terbesar.
Baca Selengkapnya