Kuartal I, Kementerian PUPR Serap 9,59 Persen Anggaran

Reporter

Jumat, 7 April 2017 04:00 WIB

ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Jakarta - Hingga kuartal I 2017, penyerapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencapai 9,59 persen, atau Rp 9,7 triliun dari alokasi APBN 2017 sebesar Rp 101,49 triliun. Sementara progres fisik mencapai 10 persen.


Dari alokasi tersebut, porsi belanja belanja modal kementerian sebesar 75,1 persen atau Rp 76,27 triliun disusul belanja barang 22,2 persen atau senilai Rp 22,48 triliun, di mana Rp 5,6 triliun merupakan belanja barang berkarakter belanja modal, dan belanja pegawai dan rutin sebesar 2,7 persen atau senilai Rp 2,75 triliun.


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengklaim meskipun pencapaian ini lebih baik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 9 persen, namun masih meleset dari target yang ditetapkan sebesar 14 persen atau senilai Rp 14,2 triliun. Untuk itu pihaknya terus mengejar target penyelesaian lelang dini pada akhir April nanti.


“Memang di bawah sedikit, harusnya 14 persen ini sekitar 10 persen. Untuk paket lelang dini masih berlangsung, mudah-mudahan akhir April atau Mei ini selesai,” ujarnya, Kamis, 6 April 2017.


Lebih lanjut dia mengatakan, total paket kontrak yang dilelang secara dini mencapai 11.146 paket senilai total Rp 78,8 triliun. Dari jumlah tersebut, yang telah dilelang mencapai 7.562 paket dengan nilai total Rp 54 triliun. Adapun hingga saat ini, jumlah paket yang telah terkontrak sebanyak 5.947 paket senilai total Rp 61,5 triliun atau 78 persen dari total paket yang dilelang dini.


Advertising
Advertising

Paket yang telah terkontrak tersebut sebagian besar merupakan paket pekerjaan yang ada pada empat Direktorat Jenderal (Ditjen) yang mendapatkan alokasi anggaran terbesar di Kementerian PUPR. Paket pekerjaan itu terdiri dari Ditjen Sumber Daya Air sejumlah 2.301 paket senilai Rp 20,9 triliun, Ditjen Bina Marga sejumlah 1.646 paket senilai Rp 28,7 triliun, Ditjen Cipta Karya sejumlah 1.458 paket senilai Rp 7,4 triliun dan Ditjen Penyediaan Perumahan sejumlah 398 paket senilai Rp 4 triliun.


Untuk Ditjen DDA, paket yang dilelang dini meliputi pembangunan bendungan, rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan embung, dan pengendali banjir. Pada Ditjen Bina Marga kontrak pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan termasuk jalan perbatasan, sementara Ditjen Cipta Karya melelang dini paket kontrak di bidang peningkatan kualitas kawasan permukiman di Indonesia melalui penyediaan sanitasi, air bersih, dan pengelolaan air limbah.


BISNIS.COM

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

6 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

7 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya