TEMPO.CO, Jakarta - Target ekspor mebel dan kerajinan senilai US$5 miliar pada 2019 hanya bisa dicapai lewat pembenahan masalah pembiayaan, regulasi, dan sumber daya manusia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Kementerian Perindustrian dan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) sepakat untuk bekerja sama menyusun rencana aksi pembenahan industri mebel dengan melibatkan instansi lain yang terkait.
Sasaran rencana aksi tersebut adalah memberikan solusi bagi permasalahan regulasi, permodalan, ketersediaan bahan baku, dan keahlian sumber daya manusia yang dinilai mengurangi kemampuan industri furnitur dan kerajinan bersaing di pasar global.
Masalah pokok soal regulasi adalah sistem pemberlakukan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) bagi seluruh produk kayu yang diekspor ke luar negeri.
Airlangga menjelaskan SVLK menimbulkan beban biaya dan birokrasi bagi produsen, terutama industri kecil dan menengah yang mencakup 70 persen dari seluruh produsen mebel dan kerajinan di Tanah Air.
“Kami akan lihat lagi karena tadinya dibiayai pemerintah. Namun, pemerintah tidak lagi mengalokasikan dana di APBN hingga biaya dibebankan kepada industri. Biasa gratis, ditarik, sudah pasti protes. Kami akan cari keseimbangannya di angka berapa,” katanya, Rabu, 5 April 2017.
Regulasi lain yang jadi masalah adalah kewajiban bahan baku kayu rakyat atau sengon berasal dari pohon yang ditanam di lahan bersertifikat. Penerapan aturan ini bisa menghantam industri sengon yang menjadi sumber penghasilan petani kecil dan beberapa tahun terakhir tumbuh pesat.
Sasaran berikutnya, lanjut Menperin, adalah pembentukan sistem yang bisa meningkatkan kepastian pasok bahan baku buat industri. Pembangunan sistem rencananya akan melibatkan PT Sarinah (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).
Pemerintah dan HIMKI juga akan mendesain sistem pendidikan formal dan pelatihan jangka pendek untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kerja ahli di sektor furnitur sejalan dengan program pengembangan pendidikan vokasi pemerintah.
“Lalu pembahasan dengan perbankan soal sistem KUR. Soal pembiayaan dengan bank dan bank pembangunan daerah. Kami akan rapat bersama-sama dengan HIMKI,” kata Airlangga.
BISNIS.COM
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
10 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
11 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya
17 Oktober 2022
BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.
Baca SelengkapnyaBulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen
15 Juni 2022
Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya