Laba Emiten Membaik, Target IHSG Bisa Tembus 5.950 pada 2017

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 5 April 2017 11:22 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Target indeks harga saham gabungan diprediksi bakal naik mengencang pada akhir tahun ini ditopang oleh perbaikan laba emiten. Analis dari PT Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, menaikkan prediksi target IHSG dari sebelumnya 5.800 menjadi 5.950 pada akhir 2017.

“Kami masih tetap merekomendasi neutral, dan menaikkan prediksi IHSG pada akhir 2017 menjadi 5.950 dari sebelumnya 5.800,” ujar Adrian, dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 April 2017.

Menurut Adrian, perbaikan laba emiten berlanjut dengan pertumbuhan laba sebelum beban bunga dan pajak (EBIT) dan laba bersih agregat naik menjadi 18 persen pada kuartal IV 2016. Kenaikan itu terutama didorong oleh komoditas dan barang konsumsi pelengkap (consumer discretionary). “Kami menilai ada ruang untuk peningkatan prediksi terhadap pertumbuhan laba sebelum beban bunga dan pajak 11 persen tahun ini, tetapi tidak dengan prediksi konsensus sebesar 18 persen,” ungkapnya.

Baca : Sektor Finansial Dorong IHSG Kembali Menguat di Awal Perdagangan

Pertengahan Januari lalu, Mandiri Sekuritas merilis prediksi IHSG akan berada di level 5.800 pada akhir 2017. Prediksi itu mempertimbangkan kenaikan yang sepenuhnya didukung oleh pertumbuhan laba per saham (EPS). Skenario itu memprediksi ada penurunan tipis pada rasio harga saham per laba prediksian (forward PE ratio) menjadi 14,8 kali.

Menurut Adrian, untuk skenario optimistis dia memprediksi IHSG dapat menutup tahun ini pada level 6.100. Namun untuk skenario pesimistis, IHSG dapat turun menjadi 4.925 jika belanja fiskal mengecewakan dan yield (imbal hasil) obligasi pemerintah Amerika Serikat naik lebih tinggi daripada prediksi.

Baca : IHSG Bepeluang Menguat, Mandiri Sekuritas Sarankan Saham Ini

Adrian mengatakan stimulus fiskal, nilai tukar mata uang yang stabil, dan inflasi yang terkendali merupakan hal penting yang dapat mendukung kondisi pasar saham Indonesia ketika pelonggaran moneter tidak terjadi. “Percepatan pertumbuhan dapat mendukung indeks, tapi bukan tanpa adanya angin haluan. Kami lebih memilih saham defensif dan beberapa saham seleksi siklus atau konstruksi untuk berkinerja lebih tinggi dari pasar,” ucapnya.

Adrian menganalisis, bahwa pada tahun ini dapat menjadi kisah dua babak, dengan angin angin buritan dari harga komoditas dan kondisi amnesti pajak yang akan menguntungkan pada semester I 2017. Sedangkan risiko fiskal dan eksternal akan membebani semester II 2017.

ABDUL MALIK

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

4 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

4 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

8 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya