Sri Mulyani: Kuartal I, Bea Cukai Blokir 674 Importir Nakal

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 3 April 2017 18:29 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan dalam pemusnahan minuman keras dan rokok ilegal di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, 23 Desember 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan tim reformasi perpajakan telah memisahkan perusahaan dengan reputasi yang baik dengan perusahaan yang dianggap nakal. Bahkan, tim reformasi telah memblokir beberapa perusahaan dengan kategori dengan risiko sangat tinggi (very high risk) dengan tingkat kepatuhan yang rendah.

"Contohnya, importir yang tidak punya NPWP (Nomor Pajak Wajib Pajak) atau importir yang tidak aktif. Pada dasarnya, kami ingin minta kepada pelaku ekonomi untuk lebih formal, patuh, sehingga bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Senin, 3 April 2017.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, menyatakan telah memblokir 674 importir nakal pada kuartal I ini. "Kami rekonsiliasi data PIB (pemberitahuan impor barang) dan SPT (surat pemberitahuan), dua di antara tiga importir yang kami curigai nakal itu memang betul tidak menyampaikan SPT."

Baca : Sri Mulyani : Dana Repatriasi Rp 24,7 Triliun Belum Terealisasi

Pada kuartal II, Bea Cukai akan melanjutkan pemeriksaan untuk 725 importir lain dengan lebih mendetail. Menurut Heru, pemeriksaan akan diperdalam dengan faktur. "Meskipun menyampaikan SPT, kan harus dilihat apakah dengan SPT sama. Misalnya, data PIB harganya Rp 10, normalnya di SPT juga Rp 10. Kalau ternyata tidak sama, kenapa?"

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, Bea Cukai telah memblokir 9.568 perusahaan yang tidak melakukan kegiatan ekspor-impor selama 12 bulan berturut-turut. Bea Cukai pun sudah mencabut izin 50 perusahaan penerima fasilitas gudang berikat dan 88 penerima fasilitas kawasan berikat.

Di sisi lain, menurut Heru, terdapat 308 importir prioritas yang selama ini patuh. Jumlah ini hanya sekitar 1 persen dari jumlah seluruh importir yang mencapai 33 ribu importir. Namun, jumlah PIB dari 308 importir tersebut mencapai 20 persen, bea masuk 22 persen, pajak dalam rangka impor 31 persen, dan jumlah kontainer 25 persen.

Baca : Ikut Pertukaran Data Pajak, Apa Saja Yang Harus Diwaspadai

Sri Mulyani berujar, pemisahan tersebut dimaksudkan agar importir yang telah patuh tidak dirugikan oleh pelaku yang tidak baik karena seluruh importir akhirnya akan dicurigai. "Kalau bisa dipisahkan, yang baik akan mendapat pelayanan yang baik dan tidak dicurigai. Bukannya kami ingin melakukan intimidasi," tuturnya.

Heru menambahkan, Bea Cukai masih memberikan ruang bagi importir yang beritikad baik memperbaiki kepatuhannya. "Kalau mereka tertib administrasi, secara fiskal juga patuh, tentunya diberikan kesempatan untuk melanjutkan bisnisnya. Tapi kalau tidak, ya kami akan penalti terus," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

20 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

23 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Prastowo Sebut Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah

2 hari lalu

Prastowo Sebut Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah

Staf Khusus Kementerian Keuangan sebut bea cukai bukan keranjang sampah, imbas banyak postingan media sosial yang mengeluhkan pajak barang Impor dari luar negeri yang terlalu mahal.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya