Sri Mulyani : DJP Siap Ikuti Pertukaran Data Pajak Internasional

Reporter

Editor

Abdul Malik

Sabtu, 1 April 2017 09:01 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan Kartu Indonesia 1 atau Kantin1 di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Jumat, 31 Maret 2017. Tempo/Vindry

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin memastikan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mampu memenuhi seluruh syarat yang diperlukan agar Indonesia bisa mengikuti Automatic Exchange of Information (AEoI) atau pertukaran data pajak internasional. Agar bisa memenuhi persyaratan, seluruh peraturan yang diminta terkait AEoI harus rampung Mei ini, terutama tentang kerahasiaan bank.

“Kami harapkan Indonesia bisa dianggap sebagai negara yang memenuhi kriteria yang disebut sebagai compliance terhadap standar pelaporan dari AEoI,” ujarnya, dalam konferensi pers di kantor pusat DJP, Jakarta, yang juga disiarkan secara langsung melalui akun resmi Facebook Kementerian Keuangan, Jumat malam, 31 Maret 2017.

Baca : Sri Mulyani: Platform Kartin1 Tidak Butuh Dana Sebesar e-KTP

Sri Mulyani mengatakan Ditjen Pajak diharapkan memiliki kemampuan untuk mengakses sumber informasi dalam negeri dari seluruh sumber terkait dengan kebutuhan perpajakan, khususnya di lembaga-lembaga keuangan. Selain itu, Ditjen Pajak juga diharapkan mampu untuk mempertukarkan data-data tersebut dengan otoritas pajak negara lain. Hal itu juga berlaku sebaliknya, otoritas pajak negara-negara lain yang ikut serta di AEoI juga akan mengirimkan informasi mengenai data wajib pajak (WP) Indonesia yang berada di wilayah mereka.

“Misal ada warga negara kita yang buka account, asuransi, atau capital market di sana mereka akan otomatis menyampaikan informasi itu ke kami,” ucapnya. Kemampuan dan kewajiban serupa juga harus dimiliki DJP. “Begitu juga kalau ada info tentang warga negara mereka kita harus mampu melaporkan secara otomatis tanpa harus minta dulu ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) misalnya.”

Sri menekankan pentingnya kesetaraan kemampuan antara DJP dengan otoritas pajak negara lain dalam menjalankan kerja sama AEoI ini. “Yang paling penting DJP dan otoritas pajak negara lain memiliki informasi yang bisa dipertukarkan dengan power yang sama, detil yang sama,” ujarnya.

Dia menuturkan cara pelaporannya pun memiliki ketentuan dan format sendiri yang perlu disesuaikan oleh negara-negara yang ingin berpartisipasi. “Format yang sesuai standar, misalnya nama WP, alamat, paspor, atau nomor identifikasi dan hal-hal detail yang diatur dari sisi common reportnya,” katanya.

Baca : Deklarasi Harta Tax Amnesty Rp 4.813 T, Sri Mulyani Puas

Dengan demikian setiap negara tidak memiliki format yang berbeda-beda dan kerja sama itu dapat dimanfaatkan secara optimal. “Kita akan penuhi standar-standar itu sehingga bisa comply.”

Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan pihaknya sedang menyusun peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) yang nantinya diberlakukan untuk warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA). Perpu tersebut merupakan regulasi sementara, untuk memenuhi persyaratan dalam kerja sama AEoI. “Supaya mereka mau kerja sama kita harus punya itu dulu,” katanya.

Ken mengatakan pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan organisasi negara-negara maju (OECD) tentang pemenuhan persyaratan dasar untuk mengikuti kerja sama AEoI. “Sudah saya kirim ke OECD dua minggu lalu, sudah ada jawabannya dan ada beberapa koreksi,” ucapnya.

GHOIDA RAHMAH | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

19 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya