Sri Mulyani: Platform Kartin1 Tidak Butuh Dana Sebesar e-KTP

Sabtu, 1 April 2017 08:17 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan Kartu Indonesia 1 atau Kantin1 di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Jumat, 31 Maret 2017. Tempo/Vindry

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan pembuatan platform Kartu Indonesia Satu Kartin1 tidak akan menyedot anggaran fantastis seperti pengadaan proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin, platform Kartin1 tidak seperti pengadaan proyek e-KTP justru berujung pada kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 5 triliun.

“Jangan khawatir butuh Rp 5 triliun, enggak kayak e-KTP,” ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers di kantor pusat DJP, Jakarta, yang juga disiarkan secara langsung melalui akun Facebook resmi Kementerian Keuangan, Jumat malam, 31 Maret 2017.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) baru saja meluncurkan platform Kartu Indonesia Satu atau yang disebut Kartin1. Platform ini merupakan sarana applet untuk mengintegrasikan identitas dan kartu yang selama ini digunakan oleh masyarakat menjadi satu kartu multifungsi.

Di masa mendatang, Kartin1 diarahkan sebagai single identity number (SIN) untuk kelancaran berbagai program pemerintah, seperti pemberian bantuan sosial, insentif pajak, dan pembentukan cashless society. Adapun data yang diintegrasikan di antaranya adalah data nomor pokok wajib pajak (NPWP), kependudukan, perbankan, hingga badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS).

Namun, menurut Sri Mulyani, proses integrasi ini akan dilakukan bertahap dan sederhana. “Misalnya kalau yang sudah jadi anggota BPJS kan punya kartu ya kartunya itu aja,” ucapnya.

Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Ditjen Pajak, Iwan Djuniardi, mengatakan, pihaknya mengembangkan produk ini secara langsung, menggunakan satu jaringan global, tanpa membutuhkan pengadaan kartu. “Kayak BPJS sekarang mereka siapkan kartu, apa lagi kalau gabung dengan perbankan, masyarakat tidak ada biaya tambahan,” katanya. Sebagai tahap awal pengembangan platform ini, DJP bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menyatakan pihaknya berkomitmen untuk mengintegrasikan data ke Kartin1. Dia menyadari manfaat besar yang akan didapat dari upaya integrasi ini, terlebih platform serupa telah lazim dilakukan di dunia internasional, yaitu menggabungkan data jaminan sosial dengan perpajakan.

Agus berharap Kartin1 dapat memberikan manfaat maksimal untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan akses layanan BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk peningkatan fasilitas serta kenyamanan nasabah. “Kami juga sudah mengadakan skema marketing seperti diskon khusus berbelanja di beberapa merchant, karena jumlahnya ribuan dan membutuhkan fasilitas teknologi terkini,” ucapnya.

Lebih jauh, Agus berharap akan semakin banyak instansi dan lembaga yang bergabung dalam platform Kartin1, sehingga manfaat yang dirasakan masyarakat dapat lebih optimal. “Saya harap kartu ini bukan hanya untuk kegiatan administrasi, tetapi juga transaksi keuangan.”

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

15 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya