Industri Perunggasan Diminta Jaga Keseimbangan  

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 31 Maret 2017 19:27 WIB

Sejumlah anak ayam terlihat berada di dalam kotak penampungan. Saat ini peternakan di wilayah Kashmir tengah berkembang pesat, sejumlah peternakan skala kecil dan menengah bermunculan dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Srinagar, Kashmir, 3 Agustus 2015. Yawar Nazir / Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, mengatakan industri perunggasan harus memperhatikan aspek keseimbangan. Baik keseimbangan produksi dan juga konsumen.

”Harus ada keseimbangan pula antara pelaku usaha kecil menengah dan besar secara proporsional,” kata I Ketut Diarmita dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Maret 2017.

Baca: Harga Ayam Anjlok, Mendag Minta Penurunan Harga ...

Dengan begitu, menurut Ketut, akan tercipta iklim usaha yang kondusif. Keseimbangan ini juga harus dijaga, karena ketidakstabilan hanya akan menimbulkan fluktuasi harga yang berpengaruh terhadap perekonomian.

Karena itulah, Ketut mengapresiasi integrator yang sudah menindaklanjuti Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3035 Tahun 2017 tentang Pengurangan DOC FS Broiler, DOC FS Jantan Layer, dan FS Ayam Layer. “Prinsipnya, Kepmen diterbitkan sebagai upaya menjaga keseimbangan,” ujar dia.

Kebijakan ini juga mengatasi permasalahan perunggasan di Indonesia saat ini, terutama terkait dengan penurunan harga ayam hidup (broiler dan jantan layer) serta telur di bawah harga pokok produksi.

Ketut menegaskan, produksi ayam ras nasional di Indonesia saat ini mengalami surplus. Namun konsumsi daging ayam masih rendah, yaitu sekitar 10 kilogram per kapita per tahun, sedangkan konsumsi telur sekitar 6,309 kilogram per kapita per tahun.

Baca: Sri Sultan Khawatir Bandara Kulon Progo Tak Dinikmati Gunungkidul

Berdasarkan data statistik peternakan pada 2016, populasi ayam ras pedaging (broiler) mencapai 1,59 miliar ekor, ayam ras petelur (layer) mencapai 162 juta ekor, dan ayam bukan ras (buras) mencapai 299 juta ekor atau meningkat sekitar 4,2 persen dibanding populasi pada 2015.

Produksi daging unggas menyumbang 83 persen dari penyediaan daging nasional. Sedangkan produksi daging ayam ras menyumbang 66 persen dari penyediaan daging nasional.

Kemarin, sejumlah peternak unggas rakyat menggelar aksi unjuk rasa. Mereka mengeluhkan anjloknya harga daging ayam dan telur sejak 2013. Mereka meminta pemerintah melarang perusahaan integrator menjual daging ayam ke pasar tradisional.

DIKO OKTARA



Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

22 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

11 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

11 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

15 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya