Perpanjangan Pembatasan Produksi Minyak OPEC Dikaji

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 28 Maret 2017 02:10 WIB

Kantor OPEC di Wina, Austria. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Kuwait - Negara-negara anggota Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara produsen minyak non-OPEC sepakat untuk mengkaji kembali apakah pembatasan produksi minyak akan diperpanjang selama 6 bulan atau tidak. Kesepakatan itu merupakan hasil pertemuan menteri-menteri energi negara-negara anggota OPEC dan non-OPEC, yakni Rusia di Kuwait, pada Ahad, 26 Maret 2017 waktu setempat.

Berdasarkan pernyataan resmi OPEC yang dikutip Kantor Berita Reuters, disebutkan bahwa dalam draft awal kesepakatan sebelumnya disebutkan komite bersama menteri-menteri merekomendasikan perpanjangan waktu pembatasan produksi minyak selama 6 bulan.

Namun dalam draft versi final disebutkan bahwa komite telah meminta dibentuknya kelompok teknis untuk mengkaji kondisi pasar minyak pada April mendatang, sebelum memutuskan untuk memperpanjang waktu pembatasan produksi minyak.

Baca : Tegakkan HAM, Menteri Susi Kejar Target Poros Maritim Dunia

Para analis memperkirakan ketidakpastian pembatasan produksi minyak OPEC justru akan menyeret turun harga minyak mentah. Pada perdagangan Senin, 27 Maret 2017, harga minyak mentah jenis Brent anjlok 19 sen menjadi US$ 50,61 per barel dan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 31 sen menjadi US$ 47,66 per barel.

“Ketidakpastian rekomendasi soal perpanjangan waktu pembatasan produksi minyak mendorong kekecewaan pasar dan para manajer investasi akan mengurangi investasinya sehingga menekan harga minyak,” ujar Kepala Strategi Komoditas BNP Paribas di London, Harry Tchilinguirian.

Masih belum jelas penyebab draf kalimat kesepakatan OPEC soal perpanjangan pembatasan produksi bisa berubah. Namun seorang sumber senior di industri perminyakan menyatakan bahwa Komite OPEC tidak memiliki dasar hukum yang memadai guna mengeluarkan rekomendasi perpanjangan waktu pembatasan produksi minyak.

Baca : Pemerintah Tambah Stok 10 Ribu Ton Daging Impor untuk Lebaran

Negara-negara anggora OPEC dan non-OPEC sedang melaksanakan pertemuan di Kuwait untuk mengkaji kemajuan hasil upaya mereka dalam pemangkasan pasokan minyak global. Langkah itu untuk mendongkrak harga minyak yang telah mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

OPEC dan 11 negara produsen minyak lainnya termasuk Rusia pada Desember 2016 sepakat memangkas produksi mereka secara akumulasi sebanyak hampir 1,8 juta barel per hari selama semester I. Kesepakatan awalnya adalah 6 bulan pertama dan ada kemungkinan untuk diperpanjang 6 bulan lagi.

“Semua negara memiliki kebebasan apakah mereka setuju dan mendukung ajakan perpanjangan waktu ini atau tidak,” ujar Menteri Perminyakan Kuwait, Essam al-Marzouq. Menurut dia, kesepakatan soal perpanjangan waktu pembatasan produksi ini rencananya akan diputuskan pada akhir April 2017 mendatang.

BAYUPUTRA | ABDUL MALIK

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

9 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

Timnas U-23 Vietnam berhasil menuai poin penuh pada laga perdana di Grup D Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Pidato Pertama Emir Kuwait Langsung Serang Anggota Parlemen dan Pemerintahan

21 Desember 2023

Pidato Pertama Emir Kuwait Langsung Serang Anggota Parlemen dan Pemerintahan

Emir Kuwait, yang baru dilantik Sabtu lalu, mengkritik anggota parlemen dan pemerintah atas keputusan yang menurutnya merusak kepentingan nasional

Baca Selengkapnya

Jenazah Emir Kuwait Dimakamkan setelah Disalati di Masjid Bilal bin Rabah

17 Desember 2023

Jenazah Emir Kuwait Dimakamkan setelah Disalati di Masjid Bilal bin Rabah

Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah, yang selama enam dekade berkarir di pelayanan publik terutama, imakamkan pada hari Minggu setelah disalati

Baca Selengkapnya