Pembenahan Jalur KA Akan Habiskan Dana Sebesar Rp250 Triliun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 23 Maret 2017 17:23 WIB

Sejumlah pekerja memasang bantalan jalur rel kereta api ganda di Desa Turi, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (4/1). ANTARA/Syaiful Arif

TEMPO.CO, Garut — Kementerian Perhubungan membutuhkan anggaran Rp250 triliun untuk pembangunan rel ganda baru dan reaktivasi jalur nonaktif di seluruh Tanah Air.


Santoso Sinaga, Kepala Seksi Kelaikan Jalur Pembangunan Kereta Api Wilayah I Dirjen Perkeretapian Kemenhub, menyatakan dana Rp250 triliun merupakan perhitungan khusus untuk rencana strategis pembangunan rel 3.200 km hingga 2019.


“Tapi dana yang tersedia hanya 30 persen. Jadi, kalau kita lihat tren pendanaan dari 2015 hanya berkisar Rp12 triliun-Rp16 triliun per tahun,” katanya di sela-sela Diskusi Napak Tilas Jalur Non Aktif Cibatu-Garut-Cikajang di Garut, Rabu (22 Maret 2017).


Dengan perhitungan kebutuhan Rp250 triliun, dia menyatakan setiap tahun pemerintah pusat harus mengalokasikan anggaran Rp50 triliun dari APBN. Sayangnya, dia menyatakan dana APBN terbatas sehingga anggaran yang bisa direalisasikan hanya 30 persen dari kebutuhan.


Santoso menegaskan hingga 2019 pemerintah pusat hanya bisa menyelesaikan 1.000 km. Skala prioritas harus diterapkan pemerintah agar dana yang tersedia bisa berdampak signifikan terhadap pembangunan transportasi massal berbasis rel itu.


Advertising
Advertising

“Untuk Jabar program prioritas itu adalah reaktivasi jalur kereta api RancaekekTanjungsari, kemudian Cibatu Garut Cikajang menyusul,” ucapnya.


Sebenarnya, paparnya, hingga 2018 Ditjen Perkeretaapian sudah menyusun program tetapi reaktivasi Cibatu-Garut Cikajang belum dimasukkan. Untuk reaktivasi Rancaekek-Tanjungsari sudah diprogramkan pada tahun lalu. Namun, dia harus melakukan pembagian tugas dengan pemerintah daerah dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).


Santoso menyatakan skema yang dibuat pemerintah pusat yaitu membangun sementara penertiban lahan dibebankan kepada PT KAI.


“Jadi, kalau penertiban dan pengadaan lahannya selesai, kita akan segera untuk mulai pembangunan. Skemanya sudah jelas, cuma jadwal pastinya kapan menunggu proses penertiban dan penyediaan lahan,” ucapnya.


Mengenai trase Cibatu-Cikajang, dia menilai pemda dan pemerintah pusat perlu duduk bersama. Sejauh ini, trase CibatuCikajang belum ditentukan menggunakan jalur yang lama atau bergeser ke luar Kota Garut karena sebagian jalur rel lama di perkotaan sudah beralih fungsi.


“Kalau disepakati dibangun di trase yang lama, maka kami harus yakinkan pemda bahwa mereka bisa memindahkan penduduk yang selama ini menempati lahan KAI,” ucapnya.


Berdasarkan kajian Ditjen Perkeretapian, dana yang dibutuhkan untuk reaktivasi jalur Cibatu-Garut-Cikajang membutuhkan dana Rp2,3 triliun karena harus memperbaiki rel yang telah rusak termasuk memperbaiki sejumlah jembatan.


“Dengan APBD Garut hanya Rp3 triliun, saya tidak yakin mereka mau mengalokasikan dana Rp100 miliar per tahun karena kebutuhan lainnya atau mereka bisa menggunakan skema investasi,” ujarnya.


Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan menyambut baik rencana PT KAI dan Kemenhub mengaktifkan jalur KA CibatuGarut hingga Cikajang. Dia berharap kehadiran moda transportasi massal itu bisa mengembalikan identitas Garut sebagai Swiss Van Java.


Dia juga sering mendapatkan pertanyaan dari warga masyarakat yang selama ini menempati lahan PT KAI.


“Karena ini wacana kan sejak lama. Jadi, warga sendiri sebenarnya butuh informasi yang pasti sepertinya apa dan pemda sendiri siap mendukungnya,” ucapnya.


Menurutnya, kehadiran KA akan ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Garut. Alasannya, sepanjang 2015 laju pertumbuhan ekonomi Garut menjadi yang terbelakang di Jawa Barat karena hanya 4,2 persen. Dengan kehadiran moda transportasi berbasis rel, dia berharap banyak investor masuk ke Garut.


"Selain itu, KA cocok untuk mengangkut hasil pertanian karena mayo ritas penduduk Garut adalah petani dan pertanian di Garut berada di pegunungan,” ucapnya. Kehadiran KA di Garut, paparnya, memposisikan kota itu sebagai Swiss di Jawa Barat.


“Swiss itu terkenal karena dataran tinggi yang bisa ditempuh menggunakan kereta api. Begitu juga Garut dulu sejarahnya ketika orang turun di Garut bisa melihat ketinggian Gunung Papandayan dan hotel,” ucapnya.


Pada 1927 dan 1935, komedian Hollywood Charlie Chaplin pernah ber kunjung ke Garut dengan naik KA


BISNIS.COM

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

2 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

3 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

4 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

5 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

5 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

5 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

5 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

6 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya