Syarat Ikut Pertukaran Data Pajak, Aturan Harus Selesai Mei 2017

Reporter

Rabu, 22 Maret 2017 19:40 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) menyimak arahan Presiden Joko Widodo saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 15 Maret 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berujar, pemerintah baru memenuhi sebagian syarat yang diperlukan agar Indonesia bisa mengikuti Automatic Exchange of Information (AEoI) atau pertukaran data pajak. Agar bisa memenuhi persyaratan, seluruh peraturan yang diminta terkait AEoI harus rampung Mei ini, terutama tentang kerahasiaan bank.

"Indonesia harus memiliki peraturan di tingkat primer yang memberi jaminan akses informasi bagi Direktorat Jenderal Pajak terhadap data-data wajib pajaknya di mana pun mereka berada," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2017.

Baca : Keterbukaan Informasi 2018 Cegah Pengemplang Pajak

Dalam Undang-Undang tentang Perbankan yang dimiliki Indonesia saat ini, menurut Sri Mulyani, terdapat elemen mengenai kerahasiaan bank yang tidak bisa ditembus secara otomatis, termasuk oleh Ditjen Pajak. "Kalaupun memiliki akses, harus melalui proses meminta. Ini dianggap tidak sesuai dengan syarat AEoI," ujarnya.

Baca : Pertukaran Data Pajak, OJK Siapkan Sejumlah Aturan Ini


Selain itu, Sri Mulyani menuturkan, terdapat syarat lainnya yakni common reporting system atau sistem pelaporan yang sama, baik dari sisi format maupun konten, agar pertukaran informasi adil dan seimbang. "Ada juga syarat terkait sistem informasi yang standar sehingga data-data yang ditransfer dapat dijaga kerahasiaannya," katanya.

Menurut Sri Mulyani, apabila pemerintah tidak dapat memenuhi persyaratan AEoI, Indonesia tidak akan mendapatkan informasi dari negara lain. "Ini hal yang perlu kita hindari. Kalau kita tidak mampu mengakses data wajib pajak yang asetnya berada di luar negeri, kita akan kesulitan memenuhi target penerimaan pajak," ujarnya.

Dari program amnesti pajak, Sri Mulyani menuturkan, terdapat sekitar Rp 4.400 triliun aset yang dideklarasikan. Sepertiga dari jumlah tersebut, kata Sri Mulyani, merupakan aset yang berada di luar negeri. "Indonesia akan menggunakan AEoI sebagai sarana untuk mengurangi ruang gerak para penghindar pajak," katanya.

Sri Mulyani menambahkan, dalam pertemuan di Jerman pekan lalu, negara-negara G20 memperkuat perjanjian mengenai perpajakan internasional, termasuk AEoI. Komitmen itu diperlukan karena selama ini terdapat praktek-praktek yang menggerus basis pajak suatu negara. "Semua menteri keuangan negara-negara G20 memiliki kesepakatan yang kuat."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

7 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

20 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya