Ditopang Rupiah, Pasar Obligasi Berpeluang Lanjutkan Penguatan

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 22 Maret 2017 02:47 WIB

TEMPO/Bismo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan pasar obligasi berpeluang melanjutkan penguatan hari ini. Pelaku pasar masih memanfaatkan sentimen positif. "Terutama sentimen dari laju rupiah yang kembali menguat seiring masih melemahnya laju dolar Amerika," kata Reza, seperti dilansir keterangan tertulis, Rabu, 22 Maret 2017.

Reza mengatakan volume beli di pasar obligasi masih terjadi. Alasannya, yield masih cenderung menurun. Pergerakan tenor pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami penurunan yield -6,3 bps. Sementara tenor menengah (5-7 tahun) turun -6,57 bps dan tenor panjang (8-30 tahun) turun -10,34 bps.

Reza mengimbau pelaku pasar tetap mencermati berbagai sentimen yang dapat mengubah arah pasar obligasi. "Terutama pada pergerakan pasar obligasi dan dolar di pasar Amerika serta imbasnya pada kondisi pasar di dalam negeri," kata dia.

Menurut Reza, sejumlah harga surat utang meningkat dengan aksi beli yang masih berlanjut. Seri obligasi benchmark pun meningkat. FR0061 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun mengalami penurunan harga dari 110,71 persen kemarin menjadi 100,51 persen. Yield obligasi tersebut turun menjadi -7,89 bps dari 6,96 persen pada hari sebelumnya.

FR0072 yang memiliki waktu jatuh tempo ± 20 tahun mengalami kenaikan harga 105,34 persen dan yield 7,71 persen. Harga obligasi menurun dari 104,85 persen dan yield turun dari 7,76 persen.

Kemarin, rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,50 bps di level 114,28 dari sebelumnya di level 113,71. Rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,19 bps ke level 107,54 dari sebelumnya di level 107,34.

Laju yield obligasi korporasi terlihat mulai adanya aksi jual meski cenderung terbatas. Obligasi korporasi rating AAA dengan yield untuk tenor 9-10 rata-rata berada di kisaran level 9,00-9,02 persen. Sedangkan obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun memiliki yield di kisaran level 9,91-9,92 persen. Yield pada rating A dengan tenor 9-10 tahun berada di kisaran 10,94-10,95 persen dan obligasi dengan rating BBB di kisaran 13,40-13,55 persen.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

32 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya